Senin, Desember 22, 2025

Pasca Banjir dan Tanah Longsor, Sibolga Krisis Air Bersih

Sibolga, Demokratis

Krisis air bersih yang serius di Kota Sibolga pasca banjir dan longsor menyebabkan warga harus mencari sumber air darurat. Sebab, sumber air bersih dari PDAM tidak mengalir sama sekali.

Hal itu dikarenakan reservoar dan sejumlah pipa distribusi air banyak yang rusak akibat tergerus banjir dan longsor.

Sementara air sungai yang ada di Sarudik dan Sibuluan (Tapteng) yang tidak jauh dari Kota Sibolga sangat kotor akibat lumpur yang terbawa arus air.

Selain itu, warga menyerbu tempat-tempat penjualan air mineral, warga juga memadati sungai-sungai kecil dan menampung curahan air yang masih mengalir dari bukit-bukit terdekat untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.

Sedangkan untuk keperluan menyuci pakaian warga ramai memadati jalanan dan parit yang masih tergenang air.

“Mau bagaimana lagi, memang air kotor, tapi mau kemana lagi menyuci. Dari pada air sungai, air parit ini lebih lumayan bersih,” ujar Mawar kepada Demokratis di Jalan Sisimangaraja depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 081239 Sibolga, Minggu (30/11/2025).

Hal yang sama juga dilakukan warga sekitar jalan belakang Gang Sosial Kelurahan Aek Manis. Meski air terlihat butek, namun sejumlah ibu rumah tangga di sekitar lokasi rumah Uwe Gadang terpaksa menyuci pakaian dengan air butek yang mengalir dari dasar tanah yang ditampung dengan ember pakai seng.

“Mau tidak mau kita menyuci di sini. Pakaian kotor dicuci di sini saja,” kata Fera.

Warga berharap, pemerintah daerah mengambil langkah mengatasi persoalan krisis air bersih ini agar menurunkan sejumlah mobil tanki air atau pun mobil damkar untuk menyuplai air bersih kepada masyarakat.

Dari amatan, setelah 12 hari pasca banjir dan longsor air mulai mengalir dari PDAM tapi tidak menyeluruh ke rumah warga dengan kondisi airnya keruh. (MH)

Related Articles

Latest Articles