Pakpak Bharat, Demokratis
Kesiapsiagaan menjadi perhatian utama Pj. Bupati Pakpak Bharat, Dr. H. Asren Nasution, MA, kala melakukan peninjauan Puskesmas-puskesmas yang merupakan fasilitas kesehatan dan menjadi garda terdepan pencegahan dan penanganan dini pandemi Corona Virus Diseases 19 (COVID-19), apalagi kala libur Lebaran yang diindikasikan banyak pelaku perjalanan (PP) memasuki Kabupaten Pakpak Bharat.
Selama 2 hari berturut-turut, pada Selasa dan Rabu, (26-27 Mei), Pj. Bupati didampingi para pejabat terkait melakukan monitoring ke Puskesmas-puskesmas, diawali dari Puskesmas yang berada di Ibukota Kabupaten, Salak, sampai Puskesmas yang berada di perbatasan seperti Puskesmas Singgabur dan Sukaramai. Tidak hanya kehadiran para petugas kesehatan yang rata-rata hampir 100 persen, tetapi juga kesiapan sarana pendukung seperti APD dan dan fasilitas lainnya, termasuk ruang isolasi sementara dan aplikasi Sidatang yang menjadi salah satu kelebihan di Kabupaten Pakpak Bharat.
Aplikasi Sidatang, yang merupakan pencatatan arus keluar-masuknya orang ke Kabupaten Pakpak Bharat terkait COVID 19, terlihat sangat membantu para petugas kesehatan dalam memantau para pelaku perjalanan yang terlihat eskalasinya pada saat libur lebaran. Saat ada PP yang lolos dari pintu perbatasan di Kabupaten Pakpak Bharat, pihak Puskesmas bersama masyarakat dapat meng-entry data sekaligus memantau para pelaku perjalanan tersebut.
Selain itu Pj. Bupati juga meminta agar para petugas kesehatan melakukan jemput bola, sembari terus mengingatkan masyarakat akan tiga hal, yaitu cuci tangan, gunakan masker dan jaga jarak (physical distancing). “Ini adalah bentuk tindakan preventif dari kita guna menjaga status Pakpak Bharat tetap dalam zona hijau dan zero PDP,” tegasnya.
Pj. Bupati juga menyempatkan diri beramah-tamah dengan para pasien yang berobat ke Puskesmas. Pihak Puskesmas terlihat sangat berterima kasih atas kunjungan Pj. Bupati bersama rombongan ini yang terus memberikan motivasi dan semangat sehingga irama kerja mereka terus optimis di tengah wabah yang mendunia ini. (Frengki Berutu)