Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pasokan Solar Terkendala, Sulitkan Nelayan KUD Cahaya Laut

Belitung Timur, Demokratis

Kelangkaan BBM jenis solar jadi beban berat nelayan sekitar Desa Puku Limau Manggar Belitung Timur, sehingga mereka tidak bisa turun melaut sebagai sumber penopang penghidupan ekonomi keluarga yang selama ini mereka lakukan (8/11/2019).

Iyas adalah salah seorang nelayan warga Desa Puku Limau keluhkan atas kelangkaan kelangkaan BBM jenis solar tersebut.

“Ya pak, sekarang minyak (BBM Solar-red) sudah satu bulan lebih solar susah didapat, sekarang sedang musim ikan, kami nggak bisa melaut, ada nggak solusinya, pak,” keluhnya kepada awak media.

Lebih lanjut Ilyas menjelaskan bahwa dirinya berharap kelangkaan BBM solar tidak berlangsung lama dan berharap pasokan BBM solar kembali normal.

“Mudah-mudahan solar cepat ada, pak, mudah-mudahan pula balak-bapak kita di sana (pihak yang berkompeten-red) cepat mengurusnya, kalau tidak kita nelayan bisa kesusahan, sekarang ini sedang musim ikan, rugi pak kalau nggak bisa melaut, pekerjaan ini sangat kami harapkan,” tambahnya.

Kepala Desa Puku Limau Muhlusin ikut menyikapi kelangkaan BBM solar, sebagian besar pekerjaan warganya nelayan. “Harapnya pihak terkait perlu sikapi segera masalah ini, bantu perhatikan ketersediaan solar untuk nelayan kami,” katanya.

“Desa Puku Limau hampir semuanya nelayan, desa kami ini di pulau pak, kasihan mereka tidak bisa melaut sedangkan saat ini sedang musimnya banyak ikan dan harganya pun bersahabat,” ungkapnya.

Ayung Ketua KUD Cahaya Laut selaku pengelola SPDN menjelaskan bahwa pasokan BBM solar dari SPDN KUD Cahaya Laut sepertinya berkendala, karena sudah habis kontrak dari Pertamina.

“Memang benar saat ini solar dari kita (SPBN KUD Cahaya Laut-red) macet, perlu kita ketahui penyebab kemacetan solar itu antara lain sudah habisnya masa kontrak kita dengan Pertamina,” jelasnya.

Menurutnya, untuk mengurus hal tersebut pihaknya sudah membuat akta perubahan kontrak dan telah koordinasi dengan pihak terkait. “Alhamdulillah semuanya mendukung, saat ini kita menunggu jawaban dari pihak Pertamina. Mengingat kebutuhan solar sifatnya urgen dan menyagkut hajat hidup orang banyak, khususnya nelayan,” pungkasnya. (Mulyani)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles