Jeneponto, Demokratis
Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kabupaten Jeneponto resmi dibentuk ditandai dengan dilantiknya pengurus periode 2022-2026, Jumat (24/6/2022).
Pelantikan dan pengambilan sumpah Ketua PDBI Abd. Haris, Ketua Harian Harian Kaharuddin Ocha dan puluhan anggotanya berlangsung khidmat di Ruang Pola Panrannuangta disaksikan langsung Bupati Iksan Iskandar, Sekretaris Daerah (Sekda) H. M. Arifin Nur, Ketua KONI Alamsyah Mahadi Kulle, dan beberapa perwakilan Forkopimda.
Ketua PDBI Abd. Haris dalam sambutan menyampaikan harapan agar PDBI sebagai cabang olahraga baru di bawah naungan KONI Kabupaten Jeneponto dapat lolos di agenda babak kualifikasi Pra Porprov Sulsel di tahun 2024 mendatang.
“Alhamdulillah berkat dukungan bapak bupati PDBI dapat dilantik hari ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, kegiatan drum band merupakan salah satu cabang olahraga di Indonesia. Wadah resmi kegiatan drum band di Indonesia adalah Persatuan Drum Band Indonesia yang bernaung di bawah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Ketua PDBI Sulsel Pahlevi Yusuf mengatakan, cabang olahraga drum band merupakan cabang olahraga yang dilakukan secara beregu, dengan mempertandingkan empat mata lomba. Yaitu lomba baris berbaris, lomba unjuk gelar, lomba berbaris jarak pendek, dan lomba ketahanan dan ketepatan berbaris.
“Dengan total delapan nomor lomba baik untuk satuan putra, satuan putri, maupun campuran. Kesemuanya memadukan stamina fisik dan musik,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati H. Iksan Iskandar dalam sambutan menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran PDBI di Jeneponto.
“Alhamdulillah PDBI dapat menjadi wadah pembinaan dan pengembangan olahraga drum band di Jeneponto,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan aktivitas drum band memiliki nilai filosofis yang tinggi dan dapat diadopsi ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan drum band tidak sekedar olahraga. Lebih dari itu ia memiliki makna filosofis yang dalam, drum band sama halnya hidup bermasyarakat yang menuntut kita harus seimbang, seirama, sinergi dan satu tujuan sehigga melahirkan nada yang indah didengar,” ujarnya. (Hamza Sila)