Jakarta, Demokratis
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya menunggu hasil verifikasi Komisi Pemilhan Umum (KPU) kemudian baru membahas kerja sama antar-partai.
Pihaknya tak mau terburu-buru membahas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang tahapannya baru akan dimulai Agustus 2023 mendatang.
“Verifikasi ini kan akan menentukan partai politik mana yang akan lolos. Nah, kalau kita belum-belum sudah bekerja sama, lalu ada partai yang tidak lolos, bagaimana?” kata Hasto kepada wartawan di Jakarta, Minggu (7/8/2022).
Alasan ini yang membuat PDIP lebih fokus mengurusi masalah verifikasi di KPU terlebih dahulu. Bahkan, partai berlambang banteng tersebut sengaja mendaftar lebih awal dan menjadi partai pertama karena ingin mematuhi tahapan pemilu yang sudah ditentukan.
“Bagi PDI Perjuangan masih cukup waktu membahas itu (kerja sama antar partai, red),” tegas Hasto.
Lagipula, PDIP tetap kukuh pada sikap awal mereka mengedepankan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Hasto, semua pihak termasuk para menteri lebih penting untuk fokus bekerja dibanding mengurusi pemilu.
Apalagi, sejumlah ancaman seperti perang membuat ketidakstabilan di dalam negeri. “Skala prioritas saat ini adalah bagaimana mendorong pemerintahan Pak Jokowi, seluruh jajaran kabinetnya untuk bekerja keras agar rakyat mendapat yang terbaik dalam pembangunan perekonomian nasional,” ungkapnya.
“Jadi jangan membuat diri kita melakukan hal-hal yang sebenarnya waktunya masih ada di kemudian hari bisa dilakukan, bisa dilakukan pada Agustus 2023 ketika pendaftaran pasangan calon dilakukan berdasarkan tahapan KPU,” sambung Hasto.
Lebih lanjut, Hasto memastikan partainya juga akan menyiapkan nama yang bakal diusung sebagai calon presiden pada pemilu mendatang. Siapa sosoknya, tentu akan dipilih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Namun, calon yang terpilih dipastikan adalah sosok yang sudah banyak menghadapi ujian di lapangan.
“Gemblengan di lapangan ini yang akan mematangkan dari mulai sekarang sampai Agustus tahun depan. Ini merupakan penggemblengan dari pemimpin (dari, red) PDIP yang akan dipilih Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi calon presiden,” pungkasnya. (EKB)