Jakarta, Demokratis
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya saat ini masih mempertimbangkan mengusung mantan Panglima TNI, Andika Perkasa sebagai calon Gubernur Jawa Tengah (Cagub Jateng) di Pilkada serentak 2024.
Menurutnya, peluang Andika untuk melawan Kapolda Jawa Tengah, Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng.
“Saya kira iya,” kata saat ditemui di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/8/2024).
Mantan Gubernur Jateng ini membantah pertimbangan Andika untuk maju di Pilgub Jawa Tengah untuk menandingi latar belakang Ahmad Luthfi sebagai sesama aparat penegak hukum.
“Bahwa ada background itu mungkin bisa menjadi pertimbangan tapi yang utama bukan itu. Karena Pak Andika sekarang masuk PDI Perjuangan, dia anggota,” ujarnya.
Namun Ganjar mengaku memberikan ruang bagi Andika untuk menentukan karier politiknya di partai berlogo banteng moncong putih ini. Dia mengakui jika majunya Andika di Pilgub Jateng akan menjadi pertarungan yang menerik di pilkada.
“Saya kira kalau nanti partai memutuskan, beliau oke mendapatkan penugasan itu, barangkali memang tontonannya akan menarik gitu ya. Tapi kita belum tahu apakah nantinya keputusan akan mengarah ke sana,” ucapnya.
Sebelumnya, Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan partainya sudah memutuskan untuk mengusung Komjen Pol. Ahmad Luthfi sebagai cagub di Pilgub Jawa Tengah (Jateng).
“Kami tetap (dan) kami sudah putuskan, bahkan sudah kasih surat dukungan kepada pak Ahmad Luthfi. Tinggal kan satu soal proses alih posisi pak Luthfi dari kepolisian ke birokrasi,” ucap Doli di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (8/8/2024).
Terkait sosok cawagubnya, dirinya menyebut hingga saat ini masih terus dibahas di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Nanti kan ada pembicaraan lagi sama KIM, dan mungkin ada parpol lain juga,” ujarnya.
Selain itu, perihal sempat munculnya nama Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep pada bursa Pilkada Jateng, Doli menyatakan hal ini masih bisa terjadi, namun tetap akan mempertimbangkan nama lain.
“Ya tergantung PSI dan tergantung Pak Kaesangnya. Kalau beliau mengusulkan, kan sekarang masih belum putus, ada yang menyebutkan Jakarta, ada yang bisa di Jateng,” tuturnya.
“Jadi itu tergantung nanti pada saat pembicaraan di level KIM, apakah masing-masing parpol sudah mengusulkan nama kader atau pimpinannya masing-masing,” tandasnya. (EKB)