Kamis, Juni 26, 2025

Pegawai KUA Cibadak Diduga Lakukan Pungli kepada Calon Pengantin

Sukabumi, Demokratis 

Dugaan praktik pungutan liar (pungli) oleh oknum pegawai di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, mulai terungkap setelah masyarakat mulai memberanikan diri menyuarakan perlakuan tak wajar terkait pelayanan di KUA tersebut.

Salah satu pengakuan datang dari AHS, seorang calon pengantin pemuda asal Sukabumi yang hendak melangsungkan pernikahan bersama calon pasangannya, FN. Mereka mendaftarkan pernikahan secara resmi baik secara agama maupun negara.

“Setelah proses pendaftaran dan pembinaan calon pengantin di KUA, saya dan pasangan dimintai uang oleh oknum petugas sebesar Rp600 ribu, karena akad akan dilaksanakan di luar jam kerja,” ungkap AHS kepada awak media, Kamis (24/4/2025) lalu.

Tak berhenti di situ, AHS kembali dimintai Rp200 ribu oleh oknum yang sama, berinisial ED, dengan alasan untuk transportasi. “Saya minta kwitansi resmi, tapi tidak diberikan. Katanya, ‘pokoknya udah beres tinggal nikah’,” kata AHS.

Meski terpaksa menurut demi kelancaran hari bahagianya, AHS mengaku menyimpan keraguan. “Dalam hati kecil saya, tetap bertanya apakah uang tersebut sesuai aturan pemerintah.”

Ketika dikonfirmasi, ED membenarkan adanya permintaan uang tersebut. “Iya, benar. Saya minta uang itu disaksikan semua pegawai, bukan untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.

Namun, saat wartawan menyatakan akan mengonfirmasi langsung kepada Kepala KUA, ED berdalih pimpinannya sedang bertugas luar dan menyarankan datang kembali hari Senin.

Pada Senin (28/4/2025), awak media kembali mendatangi kantor KUA. Seorang pria berpeci hitam terlihat keluar dari ruangan dan ketika didekati untuk konfirmasi, ia justru menjawab, “Maaf Kang, saya hanya tukang sapu di kantor ini,” sambil berlalu.

Sebagai catatan, publikasi berita sempat ditunda atas permintaan keluarga demi kelancaran prosesi pernikahan pada Minggu (15/6/2025).

Hingga Rabu (25/06/2025), Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Kabupaten Sukabumi, Deddy Wijaya, yang memiliki tupoksi membina pelayanan KUA, sama sekali tidak memberikan respons saat dihubungi via seluler.

Awak media bahkan mendatangi langsung ruangannya di Kantor Kemenag, lantai I. Meski sudah mengucapkan salam sesuai adab dan etika jurnalistik, Kasi Bimas Islam hanya diam, duduk di kursi staf, lalu beberapa saat keluar ruangan tanpa sepatah kata.

Sangat disayangkan atas sikap pasif seorang pejabat struktural sekelas Kasi. Perilaku ini tidak mencerminkan integritas ASN, terlebih menangani pelayanan publik umat.

Sementara itu, salah satu staf Bimas Islam, Permadi yang sempat menerima awak media menyatakan bahwa laporan akan ditindaklanjuti pasca libur. Namun dipinta tanggapan resmi, hingga berita tayang, belum ada jawaban dari Kepala Kemenag maupun Kasi Bimas Islam Kabupaten Sukabumi. (Iwan)

Related Articles

Latest Articles