Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pekanbaru Kota Indah dan Permai

Dua puluh tiga Juni 2021 sebagai hari lahirnya Kota Pekanbaru, tidak banyak dikenang. Padahal Kota Payung Sekaki Senapelan itu telah berusia 236 tahun. Di situ dulu, Raja Kecik merambah tegalan semak belukar tak jauh dari Sungai Siak membuat rumah tinggal dengan sarana jalan setapak tempat tinggal.

Payung Sekaki Senapelan yang sering disamakan dengan pasar bawah, kemudian ramai dengan rumah pemukiman penduduk. Kini, Masjid Raya Jalan Senapelan itu menjadi saksi dinamika perkembangan kota. Yaitu, kota besar nomor tiga di Sumatera setelah Palembang dan Medan. Konon sudah merupakan saingan Palembang di Sumatera Selatan dan kian mendekati Kota Medan, Sumatera Utara. Entah siapa yang masih mau tahu.

Ya, itulah sejarah. Dari kampung menjadi kota. Agaknya di sinilah perlunya kita memasyarakatkan upaya melawan lupa peristiwa masa dulu, karena masa lalu itu adalah memorial historis untuk masa depan. Tanpa masa lalu kita tak punya masa depan.

Adalah Sekretaris Kota Pekanbaru, Bapak Mohamad Jamil MAg MSi, mengucapkan balasan terima kasih kepada penulis, saat hari ulang tahun Kota Pekanbaru ke-236 (1674-2021).

Tentu, kita memberi apresiasi tinggi pada Bapak Dr Firdaus MT, Wali Kota Pekanbaru bersama jajarannya, telah membawa kota ini indah dan permai tapi juga religius. Juga mengangkat visi Provinsi Riau.

Secara fakta, Pekanbaru memang sedang melangkah maju. Kota yang tumbuh dengan berbondongnya kedatangan penduduk imigran dan arus urban dalam skala tinggi. Demikianlah realitas, kota yang dulunya merupakan bagian kerajaan Siak Sri Indrapura ini bakal menjadi kota besar terdepan dalam adaptasi modernisasi dan teknologi.

Tidak tangung-tanggung, peredaran uang rupiah di Pekanbaru menurut sumber Bank Indonesia merupakan tingkat tertinggi di Sumatera. Indikator uang yang beredar sebagai bentuk tingginya sirkulasi transaksi perdagangan, sehingga Kota Pekanbaru menggeliat mengisi perkembangan zaman. Yakni, mulai menjelma jadi kota bisnis.

Masa 236 tahun yang dilalui melintasi zaman bermula dari persepakatan Menteri di lingkungan Kerajaan Siak, termasuk Sultan Syarif Qasim II, salah seorang Menteri yang namanya diabadikan menjadi nama universitas yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Pakanbaru.

Persepakatannya yaitu mengeluarkan keputusan tentang wilayah Pekanbaru sebagai Besluit Van IIrlandesh Zelf Bestur bertarih 23 Juni 1674. Inisiatif ini diinspirasi sebelumnya oleh konsultan Kerajaan Johor, Kerajaan Siak dengan Verende East of Indische Company (VOC).

Masa itu Kesultanan Siak di bawah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah. Namun kebijakan yang diambil adalah pada masa penerus Sultan Abdul Jalil Alimudin Syah. Yaitu, putera beliau yang bernama Mahmud Ali bin Abdul Jalil.

Demikianlah penggalan awal sejarah Pekanbaru, yang selanjutnya dilalui era penjajahan Belanda, Jepang, dan Indonesia merdeka. Kemudian pada masa pasca kemerdekaan dibentuklah Provinsi Riau yang semula ibukotanya Tanjung Pinang kemudian pindah ke Pekanbaru.

Bagi peminat atau pemerhati sejarah nama Pekanbaru, punya arti spesifik. Ada dua kata yakni pekan dan baru. Pekan bermakna pasar, institusi dagang. Kata baru, bermakna kini, kekinian, mutakhir. Jadi, Pekanbaru berarti pasar, yang ada kini. Alias area bisnis yang baru bagi daerah Kampar, Hulu Siak, Teratak Buluh, dan Payakumbuh. Pasar tempat belanja daerah yang melingkarinya. Sekaligus tempat pertemuan komunitas tradisional sekitar.

Sebagai bagian akhir tulisan ini, penulis ingin mengajak kita untuk mengenang sejarah Kota Pekanbaru. Memori historis itu pekan yang baru dari komunitas sekitar perspektif Pekanbaru menjadi maju dan modern adalah keniscayaan. Yang penting jangan kita lupakan tangan orang yang berkeringat membangun kota ini.

Sebagai penutup, kita ingin sampaikan ucapan selamat meski terlambat pada Bapak Wali Kota Dr Firdaus MT dan Bapak Sekda Muhammad Jamil MAg MSi dan semua jajarannya selamat HUT Kota Pekanbaru ke-236. Pekanbaru kini indah dan permai. Kota kita yang menjanjikan harapan. Semoga.

Jakarta, 14 Juli 2021

*) Doktor Masud HMN adalah Dosen Pascsarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. e-mail: masud.riau@gmail.com

 

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles