Sukabumi, Demokratis
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 1) Sukakarang, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, berharap pelaksanaan Sistem Pendaftaran Murid Baru (SPMB) tahun pelajaran 2025/2026 dapat berjalan lancar dan server tidak eror.
“Dalam pelaksanaan SPMB sudah dibuka tahap I pada hari ini, Selasa, 10 Juni sampai dengan 16 Juni 2025. Jalur SMK tahap satu yaitu domisili terdekat, afirmasi dan mutasi,” tutur Ketua Pelaksana SPMB SMKN 1 Sukalarang, Tatang Suherman kepada Demokratis, Selasa (10/6/2025).
Tatang mengatakan bahwa tahap I secara keseluruhan menyiapkan kuota 18 rombel, satu rombelnya terdiri 36 siswa, jadi keseluruhannya 648 siswa untuk kelas 10 ini.
“Adapun untuk jalur domisili terdekat atau prioritas terdekat hanya 10 persen dari daya tampung sekolah. Nah, berarti kalau dari jumlah 648 siswa hanyah 64 siswa yang diterima lewat jalur domisili terdekat,” jelasnya.
Sedangkan jalur afirmasi 30 persen, menurut Tatang, cukup lumayan untuk penerimaan siswa baru. “Itu hanya persentase dari jumlah totalnya. Jadi, bila digabungan jalur domisi dan afirmasi ditambah jalur mutasi 45 persen,” imbuhnya.

“Kalau jalur mutasi jalur khusus dalam penerimaan siswa baru yang diperuntukkan bagi siswa yang berpindah tempat tinggal dengan orangtuanya, cuman hanya 5 persen, dari penerimaan siswa baru,” lanjutnya.
Lebih jauh Tatang menjelaskan bahwa jumlah keseluruhan pendaftar siswa baru saat ini di SMKN 1 Sukalarang sudah mencapai 240 orang siswa.
Ia mengatakan, keberlangsungan kegiatan SPMB tahap I ini masih mengalami gangguan masalah surver eror akibatnya tidak bisa memasukkan data pendaftar kedalaman sistem SPMB selama berjam-jam.
“Gangguan tersebut sangat menghambat kepada panitia penyelenggara di sekolah apalagi kita menghadapi masyarakat, orangtua siswa,” katanya.
Terkandang masyarakat tidak paham dengan situasi seperti ini, manakala masyarakat berbicara dengan nada tinggi, marah-marah sampai kecewa, itu hal yang sangat dilema bagi panitia. Padahal itu permasalahan dari sistem server pusat.
“Maka dalam menanganinya pihak panitia terus melakukan pendekatan sosialisasi menjelaskan dengan bijak dan penuh dengan kehati-hatian,” imbuhnya sembari berharap permasalahan gangguan ke depan dalam penerimaan siswa baru secara daring dapat berjalan lebih lancar dan lebih baik lagi. (Iwan)