Target paket tersebut adalah Aiptu Tomy yang beralamat di Villa Bukit Asri, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Kemudian, Nani berpesan, bila ditanya, Bandiman cukup menjawab paket dari Hamid Pakualaman. Sesampai di rumah Aiptu Tomy, paket yang diantar Bandiman justru ditolak. Sebab, Aiptu Tomy sedang berada di luar kota. Selain itu, dia dan istrinya tidak mengenal Hamid dari Pakualaman. Mereka juga tidak memesan paket takjil. ”Makanan yang dikirim ojol gagal diterima. Dibawa pulang ke rumah (oleh Bandiman) dan mengakibatkan anaknya meninggal setelah memakan sate saat berbuka puasa,” paparnya.
Bandiman masih ingat benar malam nahas itu. Sesampai di rumah, Bandiman berbuka bersama istri dan kedua anaknya. Naba meminta bertukar takjil dengan Bandiman. Namun, persis saat memakan paket takjil berisi sate ayam yang diberi bumbu, Naba merasakan pahit, pedas, dan tidak enak. ”Dia kemudian minum air dari kulkas,” kenang Bandiman.
Tak berselang lama, dia justru terjatuh. Naba sempat mendapat penanganan di RSUD Kota Jogja. Namun, nyawanya tidak tertolong. Hasil uji laboratorium terhadap sisa paket takjil berupa sate ayam yang dimakan Naba, ditemukan kandungan kalium sianida. Akibatnya, anak 9 tahun itu meninggal setelah memakannya dan minum air karena merasakan rasa pedas, panas, dan pahit. (Red/Dem)