Jakarta, Demokratis
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sudah memetakan wilayah-wilayah dengan jumlah pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas terbanyak di Indonesia. Tingkat kerawanan wilayah tersebut diharapkan bisa ditekan melalui Operasi Patuh 2020.
“Tingkat pelanggaran dominan kalau di Indonesia paling banyak Jawa Timur, kemudian Jawa Tengah, Jawa Barat,” kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono di Kantornya, Jakarta Timur, Kamis (23/7).
Kendati demikian, karakteristik pelanggaran lalu lintas di setiap daerah berbeda-beda. Oleh karena itu, Operasi Patuh 2020 menerapkan sistem tematik dengan memilih 5 pelanggaran paling dominan di masing-masing wilayah.
“Mudah-mudahan dampak terasa untuk pendisiplinan masyarakat ini untuk membangun peradaban masyarakat, dan ketertiban masyarakat dengan lalu lintas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Istiono menyampaikan, sanksi yang diberikan kepada pelanggar lalu lintas akan mengedepankan langkah preemtif, preventif dan humanis. Bagi pengendara yang tetap membandel, akan diberikan penegakkan hukum sesuai aturan yang berlaku.
Di sisi lain, penerapan sistem tematik dalam Operasi Patuh 2020 tidak bergantung pada zona penyebaran Covid-19.
“Mau zona merah, hijau, ini mereka menetapkan atas dasar rangking prioritas pelanggaran di wilayah itu. Kalau misalkan di daerah itu banyak tidak pakai helm atau melanggar rambu, itu dipilih,” tukas Istiono.
Diketahui, Operasi Patuh 2020 digelar serentak diseluruh wilayah Indonesia mulai 27 Juli hingga 5 Agustus 2020. Operasi digelar karena angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas tercatat meningkat selama pandemi Covid-19. (Jp/Red)