Subang, Demokratis
Bila tidak berkantong tebal jangan coba berobat ke RS Mutiara Hati. Pasalna, biaya jasa kesehatannya dinilai mahal. Hanya diraba perawat saja harus merogoh kocek Rp190 ribu.
Hal itu seperti dikeluhkan seorang keluarga pasien yang berkunjung untuk memeriksakan kesehatan di RS Mutiara Hati di Kampung Rancabogo, Desa Sukamulya, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, yang mengeluhkan besarnya biaya jasa pelayanan pemeriksaan dan parahnya lagi tidak tersedianya obat.
“Masa penanganannya bukan oleh dokter tapi cuma diraba raba oleh perawat saja harus bayar Rp190 ribu? Terus dikasih resep obat yang harus dibeli di luar rumah sakit,” keluh Samsudin warga Kecamata Pagaden kepada awak media, (2/1/2023).
Samsudin menceritakan, kunjungan ke RS Mutiara Hati itu dalam rangka memeriksa istrinya pasca melahirkan dua pekan lalu. Setelah sampai di RS Mutiara Hati, istrinya langsung disambut perawat jaga dan seterusnya diperiksa bukannya oleh dokter jaga tapi oleh perawat. Parahnya lagi, kata Samsudin, istrinya itu cuma diraba-raba bagian tubuhnya.
“Sesaat kemudian saya diberi resep obat yang harus dibeli di luar rumah sakit dengan alasan obatnya tidak tersedia di rumah sakit. Dan kemudian disampaikan rincian biaya jasa pelayanan pemeriksaan sebesar Rp190 ribu,” tuturnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Demokratis masih menunggu penjelasan resmi dari pihak manajemen RS Mutiara Hati terkait adanya keluhan seorang pasien Samsudin warga Kecamatan Pagaden itu. (Abdulah)