Jakarta, Demokratis
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC memastikan lanjutkan pembangunan Terminal Kalibaru yang mencakup pembangunan New Priok Container Terminal Two (CT2) dan New Priok Container Terminal Three (CT3) serta area untuk Product Terminal 1 (PT1) dan Product Terminal 2 (PT2).
“Pembangunan Terminal Kalibaru tahap selanjutnya meliputi area reklamasi dan breakwater seluas total 178 hektare untuk CT2, CT3, PT1, PT2 serta area pendukung,” kata Direktur Utama IPC, Arif Suhartono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Arif menjelaskan pengerjaan proyek rencananya dilanjutkan pada triwulan I 2021. IPC juga telah melakukan Perjanjian Konsesi Terminal Kalibaru dengan pemerintah pada tahun 2015 terkait pengoperasian (CT2 dan PT1 untuk mulai beroperasi pada 2023.
Saat ini IPC tengah menyelesaikan desain ulang pembangunan Terminal Kalibaru yang ditargetkan selesai pada Januari 2021. Selanjutnya IPC akan melakukan proses lelang untuk kontraktor baru, sekaligus rencana pemilihan mitra kerja sama khususnya untuk operator CT2.
Seperti halnya CT1 yang kini sudah beroperasi, CT2 dan CT3 juga diproyeksikan memiliki kapasitas peti kemas masing-masing sebanyak 1,5 juta TEUs per tahun. Kedua terminal peti kemas ini ke depannya juga akan dibangun dengan kedalaman minus 16 sampai 20 meter dari permukaan laut, sehingga bisa memfasilitasi masuknya kapal peti kemas generasi baru dengan kapasitas di atas 10.000 TEUs.
Keberlanjutan pembangunan Terminal Kalibaru merupakan bagian dari pengembangan hard infrastructure yang terus dilakukan BUMN pelabuhan itu. Untuk kemudahan akses operasional Terminal Kalibaru, IPC akan mengembangkan New Priok East Access (NPEA) sebagai akses masuk melalui pintu timur.
Akses NPEA akan tersambung dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan kawasan industri di timur Jakarta. (Red/Dem)