Bogor, Demokratis
Pembangunan saluran irigasi tersier di lima lokasi di dua kecamatan yakni Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Jonggol diduga tidak sesuai dengan recana anggaran bangunan (RAB).
Selain itu, irigasi tersier dua titik yang berada di Desa Buana Jaya dan di Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari satu titik. Sedangkan di Kecamatan Jonggol dua titik berlokasi di Desa Singasari, juga penuh dengan kejanggalan.
Akibatnya pembangunan saluran irigasi tersier tersebut pun menjadi sorotan kalangan awak media dan LSM karena pengerjaannya dinilai asal-asalan dan selama awal pengerjaan hingga hampir selesai, tidak memasang papan nama proyek.
Padahal sangat jelas pengerjaan proyek tanpa memasang papan nama proyek merupakan pelanggaran UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
Pantauan wartawan di lapangan, Selasa (16/9/2020), papan nama proyek tidak terpasang di lokasi saat pengerjaan proyek irigasi tersebut. Dan menurut salah seorang Ketua Poktan Desa Cibadak, ia bingung dan tidak tahu-menahu terkait proyek tersebut.
“Saya tidak tahu apalagi papan proyeknya pun tidak ada. Yang jelas, kami sulit untuk memberikan informasi tentang proyek irigasi tersebut. Biasanya, setiap proyek ada papan informasi tentang proyek itu. Padahal segala bentuk keuangan apapun dipegang sama Korlap yaitu M Subhan,” tuturnya.
Sementara, M Subhan Korlap yang beberapa kali hendak ditemui wartawan, tidak pernah ada di tempat. Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai pihak bahwa bangunan tersebut tidak sesuai RAB dan papan proyeknya juga tidak ada sehingga terkesan sebagai proyek siluman.
Oleh karena itu, masyarakat mendesak pihak terkait khususnya dari pihak pengawas agar segera melakukan survei ke lokasi bangunanan tersebut. (Ruslan)
