Tegal, Demokratis
Pelaksanaan pembangunan pengelolaan samapah di lokasi RT 07 RW Desa Sidamulya, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, beberapa hari ini tidak ada lagi kegiatan. Pasalnya, ada kabar berhembus bahwa anggaran senilai Rp500.000.000 untuk pembiayaan bangunan tersebut tidak jelas. Hal tersebut dapat terjadi karena tim verifikator lapangan atau pendamping kegiatan tersebut diduga berperan aktif mengatur masalah keuangan, bukannya mendampingi agar pembangunan cepat selesai.
Dari hasil informasi dan investigasi Demokratis di lapangan, dugaan kejanggalan terkait kegiatan bangunan tersebut terungkap karena telah berhari-hari tidak ada pihak pekerja dan di lokasi hanya terlihat bangunan seperti kandang hewan yang telah punah.
Kepala Desa Sidamulya Pramono, SH, ketika beberapa kali dikonfirmasi di kantornya, selalu tidak berada di tempat. Informasi dari orang dekat kepala desa, kades sedang keluar.
Begitu juga KMP informasinya selaku pelaksana pembangunan di Desa Sidamulya ketika akan dikonfirmasi, berkali-kali tidak pernah ketemu. Sedangkan ada dua orang tim verifikator lapangan atau pendamping bernama panggilannya Dewi, sejak ditemui kebetulan berada di kantor Desa Sidamulya, Rabu (9/8/2023), tidak mau dikonfirmasi dengan alasan wartawan tidak punya hak. “Atau harus ijin dahulu atau tidak jelas,” katanya lalu mereka pergi melaju dengan sepeda motornya.
Menurut informasi, mangkraknya pembangunan pengelolaan sampah di Desa Sidamulya bantuan dari Kementerian PUPR disebkan ada dugaan tim verifikator lapangan/pendampaing ikut mengatur atau bermain dengan anggaran keuangan tersebut, sehingga tidak mau untuk dikonfirmasi. (JP)