Bogor, Demokratis
Anggaran pembangunan betonisasi jalan yang bersumber dari program Samisade (satu miliar satu desa) tahap pertama 2021 di Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, terpantau mengalami sedikit keretakan disebabkan oleh tekanan luapan panasnya udara dari bawah, apalagi jalan tersebut jalan pembuka baru dan kondisinya agak lembab sehingga pantas jika mengalami sedikit keretakan, dan sampai saat ini jalan pun sudah diperbaiki lagi.
Atang Ketua RT 14 Kampung Ranji saat dikonfirmasi awak media Demokratis mengatakan, keretakan jalan coran tersebut diakibatkan oleh udara panas yang menguap dari bawah karena kurangnya penyiraman air. “Karena di wilayah kami kekurangan air, jangankan buat nyiram jalan bahkan air buat mandi pun sulit,” ucap Ketua RT.
Sementara Kepala Desa Weninggalih Mamat Rahmat ST melalui Sekdes Ali Suwandi mengatakan bahwa pemerintah desa dan PT PPE yang merupakan BUMD Kabupaten Bogor berusaha melakukan pembangunan semaksimal mungkin di lapangan.
“Kami mau bekerjasama dengan PT PPE karena kualitasnya bagus dan terjamin, namun dengan adanya musim panas seperti ini jalan coran pun bisa retak akibat luapan udara panas dari bawah tanah, tapi itu semua sudah kami perbaiki. Apalagi jalan itu pembukaan jalan baru, namanya jalan baru kita berusaha semaksimal pun tetap aja rawan,” terang Sekdes.
Dari hasil pantauan media pada Kamis (26/8/2021), jalan betonisasi di Kampung Tegal Mukti Babakan dan Kampung Ranji RT 14 RW 06 Desa Weninggalih memang ada sedikit kendala diakibatkan luapan panas dari bawah apalagi di musim kemarau seperti ini, juga tanahnya agak sedikit lembab, namun itu semua sudah gak ada masalah lagi.
Menurut Ondi warga setempat, pengerjaan betonisasi ini berdasarkan papan kegiatan di lokasi pekerjaan memiliki volume P600m T15 cm, L2,5m dan pengerjaannya melibatkan masyarakat sekitar empat orang dan dari pihak PT PPE sekitar tujuh orang.
“Sebelumnya pihak desa juga pihak dari PT PPE menawarkan kerjaan kepada warga Desa Weninggalih, siapa saja yang mau ikut kerja, tapi nyatanya yang mau ikut kerja itu cuma ada empat orang yang lain pada sibuk,” katanya.
Terkait hal ini, Sekdes Weninggalih menambahkan, di lokasi pihaknya bersama kepala desa dan pengawas betonisasi jalan program Samisde terus melakukan pemantauan untuk menghindari terjadinya kekeliruan-kekeliruan yang tidak disengaja.
“Namun selama ini pengerjaan alhamdulillah tidak ada masalah dan sesuai RAB, tapi soal keretakan-keretakan itu sudah kami perbaiki, selagi pembangunan berjalan saya menegaskan jangan sampai ada yang memvonis jelek atau bagus karena ini baru tahap I masih dalam pengerjaan,” pungkas Sekdes. (Agit)