Sabtu, November 2, 2024

Pemerintah Diminta Supaya Turun Tangan Atasi Masalah Pengangguran

Karawang, Demokratis

Sulitnya untuk mencari pekerjaan di tanah air menjadi suatu fenomena yang dirasakan oleh masyarakat. Maka tidak usah heran, bagaimana agar bisa menghidupi anak istri atau keluarga tentu berbagai usaha dan upaya dilakukan tanpa memikirkan suatu resiko, yang penting bisa mendapat pekerjaan untuk menghidupi anak dan istri.

Tidak jarang warga masyarakat berpikir untuk mencari pekerjaan di luar negeri atau di negara orang, baik itu pekerja secara legal ataupun pekerja secara ilegal, kerap terjadi di Indonesia. Sehingga untuk mencari pekerjaan di luar negeri, kerap dalam pengurusan paspor di Kantor Imigrasi, berbagai cara dan taktikpun tetap diupayakan untuk mendapatkan paspor tersebut.

Belum lupa dari ingatan, bahwa ada sekitar 232 orang masyarakat Karawang mengurus paspor ke Kantor Imigrasi Karawang, dengan alasan parpor itu digunakan wisata kunjungan. Namun pihak Imigrasi Karawang tak begitu mudah untuk memberikan parpor tersebut.

Petugas Imigrasi dengan intensif melakukan dan menggali, apakah benar parspor yang dimaksud guna wisata atau kunjungan. Ternyata dari hasil galian pihak petugas Imigrasi dari 232 orang pemohon parpor tersebut, tak dapat memberikan jawaban yang pasti, nota bene bahwa paspor tersebut digunakan bukan kunjungan atau wisata ke mancanegara, justru ada indikasi menjadi pekerja ilegal di luar negeri.

Dengan sikap tegas pihak Imigrasi Karawang, yang dipimpin oleh Petrus dan Kadiv Humasnya, Wibowo, menolak memberikan paspor terhadap ke 232 orang tersebut.

Dalam hal ini, pihak Imigrasi Karawang hanya bisa melakukan pencegahan terhadap pengurusan paspor untuk diperlukan pekerja di luar negeri.

Oleh karena itu, pemerintah daerah maupun pihak-pihak yang berkompeten dapat mengatasi fenomena yang dialami masyarakat pada saat ini. Pemerintah daerah jangan hanya berpangku tangan soal kehidupan masyarakat di masa-masa sulit ini.

Jika kita tinjau dari persoalan kehidupan yang kini dirasakan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah, mereka tidak lagi memikirkan resiko yang terjadi terhadap dirinya. Namun untuk mencari kehidupan yang lebih mapan nekat berangkat ke negara orang dan mengurus parpor di Imigrasi, padahal alasan wisata atau kunjungan hanya sebagai alasan belaka. (Juanda S)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles