Jakarta, Demokratis
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Dedy Permadi menyatakan, era revolusi Industri 4.0 akan menempatkan belanja teknologi informatika dan komunikasi (TIK) sebagai salah satu prioritas belanja pemerintah. Dalam rancangan APBN 2022, bidang ini mendapatkan alokasi anggaran Rp27,4 triliun.
“Anggaran tersebut (Rp 27,4 triliun) akan digunakan secara efektif untuk penguatan dan pemerataan infrastruktur TIK ke seluruh wilayah Indonesia sebagai fondasi pelaksanaan roadmap Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024,” kata Dedy Permadi, Sabtu (21/8/2021).
Dedy menyampaikan, pembangunan infrastruktur TIK merupakan salah satu sektor prioritas dalam agenda transformasi digital Indonesia yang dilaksanakan melalui beberapa program, antara lain pemerataan ketersediaan layanan infrastruktur internet melalui pemanfaatan berbagai komponen seperti fiber optic, microwave link, dan satelit secara bersamaan, termasuk pemerataan mobile broadband 4G bersama operator seluler di 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau dari total 83.218 desa/kelurahan di Indonesia.
Program selanjutnya adalah peluncuran satelit SATRIA-I dengan kapasitas 150 Gbps pada akhir tahun 2023, migrasi siaran TV analog ke siaran tv digital di seluruh wilayah Indonesia yang disertai pembagian set-top-box untuk masyarakat yang membutuhkan, membangun Pusat Data Nasional, serta mendukung para penyelenggara telekomunikasi untuk beralih ke jaringan internet 5G.
“Kesemuanya dilakukan dengan secara aktif melibatkan para stakeholder terkait, termasuk pemerintah daerah setempat untuk memastikan pelaksanaan program berjalan dengan efektif,” kata Dedy.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan, anggaran TIK sebesar Rp27,4 triliun dalam RAPBN 2022 terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp24 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp3,4 triliun.
Dalam pemanfaatan anggaran TIK melalui belanja kementerian/lembaga, antara lain penyediaan base transceiver station (BTS) di wilayah 3T 9.586 lokasi desa, penyediaan akses internet layanan publik 20.965 lokasi, penyediaan satelit multifungsi, pembangunan Pusat Data Nasional, dan utilisasi Palapa Ring. Selanjutnya pemanfaatan melalui TKDD antara lain media pendidikan dan perangkat TIK pendidikan, pengadaan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS), serta telemedicine dan telekomunikasi. (Aria)