Jeneopnto, Demokratis
Pemerintah Kabupaten Jeneponto resmi meluncurkan Kompetisi Inovasi Daerah (KID) 2025 sebagai upaya strategis untuk mendorong percepatan transformasi pelayanan publik serta tata kelola pemerintahan yang lebih adaptif, responsif, dan solutif, Selasa (1/6/2025).
Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi resmi yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Jeneponto dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Jeneponto, Islam Iskandar, SH.
Kompetisi ini digagas oleh Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda Jeneponto bekerja sama dengan LSM Pattiro Jeka dan Tim Pendamping Inovasi Daerah. Program ini menyasar seluruh Perangkat Daerah, Camat, Puskesmas, serta pemangku kepentingan lainnya agar turut ambil bagian dalam merancang dan menerapkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Islam Iskandar menekankan bahwa inovasi telah menjadi kebutuhan mendesak dalam menghadapi tantangan pembangunan modern yang semakin kompleks.
“Inovasi adalah fondasi utama menuju kemajuan. Lewat kompetisi ini, kita ingin menciptakan ruang bagi ide-ide segar yang lahir dari lapangan, dari mereka yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Harapannya, lahir solusi konkret yang memperkuat pelayanan publik kita,” ujar Islam Iskandar.
Ia juga menyoroti keberhasilan Kabupaten Jeneponto yang pada tahun ini berhasil meloloskan empat inovasi daerah ke tahap administrasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kemenpan-RB.
“Ini adalah pencapaian yang patut kita banggakan. Namun, capaian ini juga harus menjadi pemicu semangat bagi seluruh perangkat daerah untuk terus melahirkan inovasi yang relevan, berkelanjutan, dan berorientasi pada hasil,” tambahnya.
Wakil Bupati juga menginstruksikan agar seluruh jajaran birokrasi, termasuk OPD, camat, kepala desa, dan puskesmas, aktif mengikuti KID 2025. Ia menegaskan bahwa inovasi tidak selalu berarti digitalisasi, melainkan juga bisa dalam bentuk metode kerja, pola layanan, atau pendekatan sosial yang berdampak langsung pada masyarakat.
Sosialisasi ini turut dihadiri Direktur LSM Pattiro Jeka, Haerullah Loji, yang selama ini dikenal aktif dalam memperjuangkan tata kelola pemerintahan partisipatif. Kehadirannya memperkuat komitmen kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam mendukung ekosistem inovasi daerah.
Selain itu, turut hadir pula para kepala perangkat daerah, camat, ketua APDESI, kepala puskesmas, serta koordinator wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan se-Kabupaten Jeneponto. Para peserta mendapatkan pemaparan teknis terkait alur pendaftaran, indikator penilaian, serta tahapan seleksi yang akan dilalui dalam KID 2025.
Ketua Panitia, Rahmat Sasmito, dalam laporannya mengungkapkan bahwa KID 2025 juga dirancang sebagai jalur seleksi bagi inovasi-inovasi daerah unggulan yang nantinya akan diikutsertakan dalam ajang kompetisi tingkat provinsi hingga nasional, seperti KIPP, Innovation Government Award (IGA), dan kompetisi inovasi lainnya.
“Kami ingin mendorong terciptanya portofolio inovasi yang kuat dan kompetitif, tidak hanya untuk kebutuhan lokal, tetapi juga agar Jeneponto diperhitungkan dalam peta inovasi nasional,” tutur Rahmat.
Menutup rangkaian kegiatan, Wakil Bupati Islam Iskandar menyerukan agar semangat inovasi dijadikan sebagai budaya kerja birokrasi dan masyarakat Jeneponto.
“Mari kita jadikan semangat inovasi sebagai budaya kerja. Jeneponto harus melaju lebih cepat, lebih kreatif, lebih bahagia,” pungkasnya. (Syarifuddin Awing)