Tanjung Jabung Timur, Demokratis
Menindaklanjuti hasil musyawarah di kantor Camat Mendahara Ulu pada Jumat (24/9/2021) lalu, terkait kehadiran beberapa masyarakat Mendahara Ulu yang menyampaikan keluhan tentang keadaan Jalan Simpang Tuan-Simpang Kiri yang saat ini kondisinya rusak parah dan hampir sudah tidak layak lagi untuk dilalui para pengendara mobil pengangkut hasil petani sekitar Mendahara Ulu.
Hal ini berawal dari kekecewaan masyarakat Mendahara Ulu yang belakangan ini rutin melakukan gotong royong untuk melakukan penimbunan secara manual atau hanya dengan bahan atau alat seadanya namun jalan tersebut kerap dilalui truk perusahaan pengangkut batu.
“Saya bersama beberapa rekan lainnya sudah kewalahan, dikarenakan titik lobang jalan yang kami timbun tidak seimbang dengan armada atau mobil yang melintasinya, seperti disebutkan truk tronton/fuso pengangkut batu yang tonasenya mencapai ± 40 ton,” ucapnya.
Beberapa masyarakat dan para sopir yang datang ke kantor Camat Mendahara Ulu menyampaikan bahwa mereka akan melakukan penyetopan terhadap truk yang dimaksud, namun Camat Mendahara Ulu Hendri SE bersama Kapolsek EY Ritonga begitu pula Babinsa melarang untuk melakukan aksi yang dimaksud.
“Para pengusaha mobil pengangkut batu tersebut dan para perusahaan yang ada di lingkup Mendahara Ulu akan diundang dan duduk bersama guna membahas bagaimana solusi untuk perbaikan sementara agar Jalan Simpang Tuan-Simpang Kiri layak dilalui sebelum adanya perbaikan dari dinas terkait, dan Pemerintah Kecamatan Mendahara Ulu pun akan mengundang pihak-pihak perusahaan yang menggunakan akses Jalan Simpang Tuan-Simpang Kiri,” sebut Camat.
Akhirnya, pertemuan antara pihak perusahaan dan masyarakat Mendahara Ulu pun dilangsungkan di aula kantor Camat Mendahara Ulu, Senin (27/9/2021), juga dihadiri oleh Kapolsek, Babinsa, beberapa perwakilan perusahaan yang ada di lingkup Mendahara Ulu, Lurah Simpang Tuan, Afizal SIP, Kepala Desa Simpang Kiri/Pematang Rahim, M Dong, Kanit Intel Polsek Mendahara Ulu Jimson Sitanggang SH, dan tokoh masyarakat.
Beberapa perusahaan yang tidak dapat hadir akan tetap mengikuti hasil kesepakatan musyawarah, dan ada pula beberapa perusahan yang tidak dapat hadir dan tidak ada pesan sama sekali dan bahkan dihubungi melalui telepon seluler juga tidak merespons.
Namun beberapa perwakilan perusahaan yang hadir sudah merespons dan siap membantu perbaikan darurat Jalan Simpang Tuan-Simpang Kiri, ada yang bersedia membantu alat berat berupa grader, dan ada juga yang bersedia berikan bantuan batu jenis bascos.
Pertemuan antara pihak perusahaan dan masyarakat sedikit tegang karena beberapa masyarakat sempat mempertanyakan terkait ketidakhadiran perusahaan yang selama ini menggunakan Jalan Simpang Tuan-Simpang Kiri, dan masyarakat juga menyebut bila mereka tidak bersedia membantu maka mereka akan menyetop armada mereka.
Setelah usai beberapa perwakilan perusahaan yang hadir menyampaikan kesediaannya untuk membantu perbaikan darurat Jalan Mendahara Ulu, selanjutnya dilakukanlah pembentukan pengurus atau koordinator untuk mengarahkan bagian mana saja yang harus ditimbun dan Samsir tokoh masyarakat Pematang Rahim ditunjuk sebagai koordinator.
Di akhir pertemuan Camat juga mengungkapkan bahwa akan menyampaikan kepada perusahaan yang tidak dapat hadir terkait kesepakatan dan hasil pertemuan ini kepada mereka.
“Agar mereka mengetahui apa yang sudah disepakati dan akan kami kirim berita acaranya terkait pertemuan ini,” tutupnya. (Edi H Sembiring)