Jakarta, Demokratis
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut pemerintah tengah menyiapkan program penguatan produksi protein nasional pada tahun depan untuk mendukung program makanan bergizi gratis.
Fokus pembangunan meliputi pengembangan pakan ternak, ayam petelur, dan komponen ayam lainnya. Zulhas menyebut program ini membutuhkan biaya sekitar Rp20 triliun.
“Yang diperkirakan akan memakan biaya lebih kurang 20 triliun rupiah. Pada tahun depan, yang akan dibangun di 20 provinsi untuk men-support apa yang disebut dengan makanan bergizi gratis,” kata Zulhas saat membuka acara International Sustainable Rice Forum (ISRF) 2025 di Discovery Ancol, Jakarta Utara, Senin (17/11/2025).
Program tersebut akan menjangkau puluhan juta warga, yakni 82,9 juta penerima manfaat. Dengan jumlah penerima tersebut, kebutuhan protein harian meningkat signifikan.
“Jadi kalau satu hari perlu satu butir telur, maka kita perlu satu hari 82,9 juta butir telur tahun depan. Kalau kita perlu ikan, maka kita perlu 82,9 juta potong ikan tahun depan. Kalau kita memerlukan ayam, maka kita perlu 82,9 juta potong ayam tahun depan. Tahun ini kira-kira 50-60 juta,” ujarnya.
“Jika perlu 82,9 juta potong buah, 82,9 juta mangkok sayur, 82,9 juta mangkok nasi, dan seterusnya,” sambung Zulhas.
Zulhas menekankan Presiden Prabowo telah memberi arahan tegas mengenai pentingnya kemandirian pangan nasional. Kolaborasi seluruh pihak menjadi kunci memperkuat ketahanan pangan.
“Perintah Bapak Presiden, kedaulatan pangan tidak boleh ditawar-tawar. Berapa pun fokusnya kita harus lakukan, kita harus kejar untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang gizinya cukup, sehingga fisiknya bagus, IQ-nya juga bagus,” tegasnya.
“Jadi saudara-saudara sekalian, kedaulatan pangan, baik karbohidrat maupun protein, saya kira ini menjadi ajang kerja sama yang penting,” tutup Zulhas. (EKB)
