Kamis, Desember 11, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Banjarnegara Percepat Huntara Penyintas Longsor Pandanarum

Banjarnegara, Demokratis

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, Jawa Tengah, mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) bagi penyintas bencana tanah longsor di Desa Pandanarum untuk memastikan warga terdampak segera mendapatkan tempat tinggal aman selama masa relokasi permanen berlangsung.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Banjarnegara Aji Piluroso  mengatakan pembangunan huntara terus dikejar agar dapat menampung warga yang masuk kategori wajib relokasi berdasarkan rekomendasi Badan Geologi.

“Hingga saat ini, yang progresnya di atas 50 persen baru empat unit, sementara sekitar sepuluh unit lainnya masih di bawah 10 persen. Target kami sebenarnya 50 unit selesai pada akhir tahun,” katanya, Rabu (11/12/2025).

Ia mengatakan, kebutuhan huntara sebenarnya jauh lebih besar karena hasil kajian Badan Geologi menetapkan 214 keluarga harus direlokasi dari zona bahaya longsor Pandanarum.

Akan tetapi, kata dia, pembangunan huntara tersebut dilakukan bertahap sambil menyiapkan lahan tambahan agar bisa menampung seluruh warga terdampak.

Selain relokasi yang disiapkan pemerintah, lanjut dia, sebagian warga memilih untuk melakukan relokasi secara mandiri.

“Yang relokasi secara mandiri terdata sekitar 47 keluarga. Lokasinya berjarak sekitar 500 meter dari titik bencana dan dinilai aman,” kata dia menjelaskan.

Menurut dia, lokasi huntara yang dibangun pemerintah masih berada di wilayah Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari pusat longsor dengan mempertimbangkan aspek keamanan geologi dan akses logistik.

Ia mengatakan, BPBD mencatat total penyintas longsor Pandanarum mencapai 586 jiwa atau 214 keluarga, sehingga kebutuhan dasar sehari-hari tetap harus dipenuhi meskipun tempat pengungsian sudah tertata lebih baik.

“Kebutuhan yang saat ini masih mendesak, antara lain peralatan dapur dan perlengkapan masak seperti penanak nasi listrik. Ini terus kami koordinasikan untuk pemenuhannya,” katanya.

Pihaknya akan terus memantau perkembangan pembangunan serta memastikan proses relokasi, baik yang difasilitasi pemerintah maupun mandiri, berjalan sesuai rekomendasi teknis.

“Kami mengutamakan keselamatan warga. Progres pembangunan huntara kami percepat agar penyintas bisa segera menempati hunian yang layak dan aman,” katanya.

Bencana tanah longsor yang melanda Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, Minggu (16/11) siang, diduga dipicu oleh curah hujan sangat tinggi yang mengguyur wilayah perbukitan selama lebih dari beberapa jam.

Hingga hari terakhir operasi pencarian yang digelar selama 10 hari, Selasa (25/11), sebanyak 17 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 11 orang lainnya belum ditemukan. (JP)

Related Articles

Latest Articles