Purwakarta, Demokratis
Ekonomi kreatif (creative economy) adalah suatu konsep perekonomian di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kraetivitas, dengan mengedepankan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia, sabagai faktor produksi yang paling utama.
Kabupaten Purwakarta di antara kabupaten lain yang terus menggenjot pertumbuhan ekonomi kreatif (Ekraf) seiring berkembangnya sektor pariwisata di wilayah ini sejak beberapa tahun terakhir. Wajar saja, jika Pemkab Purwakarta yang sekarang dipimpin oleh seorang perempuan kedepan menargetkan wilayah ini menjadi market pariwisata di Jawa Barat.
Ekonomi kreatif mempunyai beberapa manfaat bagi masyarakat dan pemerintah di antaranya meciptakan lapangan kerja baru, membuat masyarakat menjadi lebih kratif, mengurangi angka pengangguran, meningkatkan inovasi di berbagai bidang dan menciptakan kopetisi bisnis yang lebih sehat.
Kasie Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bidang Pariwisata Disporaparbud Kabupaten Purwakarta, Agus Fitradhona menuturkan, hingga 2020 ini terdapat 16 subsektor ekonomi kreatif.
“Di antaranya, sektor kuliner, kriya atau cinderamata, seni rupa dan desain grafis. Sejauh ini, kami terus berupaya mendorong supaya ekonomi kreatif ini terus berkembang,” ujar Agus, Selasa (10/11/2020).
Ia menjelaskan, di masa pandemi ini pihaknya menyadari jika para pelaku ekonomi kreatif ini terimbas bahkan ada juga yang mengalami kelesuan. Makanya, pemerintah turut membantu mereka. Caranya, dengan memfasilitasi keperluan mereka.
“Kita sudah menyiapkan bantuan. Untuk sementara, untuk 30 pelaku ekonomi kreatif. Untuk bantuannya sendiri, itu disesuaikan dengan kebutuhan dan pengajuan mereka. Misalnya, perajin A, butuh alat A, ya kita bantu,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika yang akrab di sapa ambu anne menambahkan, ekonomi kreatif menjadi salah satu urat nadi perekonomian masyarakat. Makanya, mereka harus terus didorong dan dimotivasi. Supaya, ekonomi kreatif mereka bisa terus berkembang.
“Sektor pariwisata di kita sedang berkembang. Tentunya, ini akan berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Makanya, para pelaku ekonomi kreatif ini harus terus disupport,” ujar Ambu Anne.
Ia menjelaskan, sejauh ini denyut perekonomian masyarakatnya melalui UMKM cenderung berkembang. Bahkan, ekonomi kreatif terus bermunculan di setiap destinasi wisata. Dari mulai jenis kuliner maupun buah tangan lainnya. “Di kita itu sudah banyak ekonomi kreatif. Bahkan, di setiap wilayah sudah terdapat produk khas,” ujarnya.
Menurut Anne, fokus dirinya hingga 2021 mendatang tak lain dengan mendorong penguatan ekonomi kerakyatan dan industri mandiri yang berwawasan lingkungan. Adapun upaya pemerintah sendiri, membangun sektor pariwisata unggulan. Tentunya, hal itu harus didorong juga dengan infrastrukturnya yang memadai.
Dalam hal ini, Anne pun telah memproyeksikan supaya kedepan wilayahnya menjadi salah satu pusat buah tangan atau oleh-oleh. Kedepan, pihaknya akan memperbanyak sentra UMKM, baik itu jenis makanan maupun cinderamata atau ekonomi kreatif lainnya.
Sementara, terkait pemasarannya, saat ini juga pemerintah telah membantu menyiapkan outlet-outlet khusus. Salah satu bentuknya, berupa galeri menong. Galeri menong seperti ini, disiapkan untuk menjajakan produk UMKM hasil buah tangan masyarakat.
“Galeri Menong, menjadi sentra oleh-oleh khas Purwakarta. Jadi, nanti wisatawan atau pengunjung tak perlu bingung kalau nyari oleh-oleh. Datang saja ke Galeri menong,” demikian Ambu Anne. (Adv)