Pandan, Demokratis
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Tengah melalui Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengikuti koordinasi kegiatan muhibah budaya dan festival jalur rempah yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerjasama dengan TNI AL sebagai pelaksana program dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara (Disbudpar Provsu) secara virtual melalui vidio conference (vidcon) pada Selasa (13/04/2021).
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Disbudpar Provsu, Jalan Rumah Sakit Haji No 10 A Medan dan turut dihadiri oleh Danlantamal I Belawan, Kabiro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provsu, serta OPD teknis terkait di lingkungan Pemprovsu meliputi Disbudpar dan jajaran, Dinas Perhubungan, Dinas Pendidikan, Dinas Perkebunan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kominfo, OPD teknis terkait Pemko Medan, Administrasi Pelabuhan Belawan, Dekranasda Provsu, Dekranasda Kota Medan, Perwakilan berbagai etnis, Dewan Kesenian Sumut, dan undangan lainnya.
Pada kesempatan itu, Kadis Budpar Provsu dr Ria Novida Telaumbanua M Kes mengatakan melalui koordinasi kegiatan muhibah budaya dan festival jalur rempah ini diharapkan dapat menjadi wadah/tempat pertemuan pelaku budaya lintas daerah, wahana diplomasi, serta kampanye untuk mengangkat kembali sejarah peradaban nusantara, dan kearifan lokal di setiap daerah jalur rempah.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh-Sumut, Drs Nurmatias menjadi salah satu narasumber pada kegiatan ini. Dalam paparanya, dijelaskan tentang Kegiatan Pilar Jalur Rempah Karavan Budaya Belawan yang akan berlangsung pada 20-23 September 2021. Kegiatan ini terdiri atas beberapa even yaitu penyambutan Muhibah Kebudayaan di Pelabuhan Belawan dan pameran sehari, kunjungan cagar budaya, serta seminar dan festival.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Tapteng Rahmad Saleh Jambak S STP MSi melalui Kasi Usaha dan Jasa Pariwisata mengatakan bahwa Barus di Kabupaten Tapanuli Tengah sejak dahulu telah menjadi salah satu pusat pelabuhan dan perdagangan yang terletak Kawasan Pantai Barat Pulau Sumatera dan terkenal dengan berbagai hasil bumi rempah-rempah, seperti Kapur Barus. Banyak ditemukan situs sejarah dan cagar budaya di Barus dan sekitarnya, seperti Makam Mahligai dan Makam Papan Tinggi, bahkan Presiden RI Ir Joko Widodo telah menandatangani prasasti Tugu Titik Nol KM Masuknya Peradaban Islam di Nusantara di Barus.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan Tapteng Samrul Bahri Hutabarat SAg MA melalui Kabid Kebudayaan, Tiramin Tamba mengatakan Balai Arkeologi Sumatera Utara (Balar Sumut) telah melakukan Penelitian dan menemukan berbagai jenis rempah di Situs Bongal Desa Jago-jago Kecamatan Badiri, Tapteng. Situs Bongal ini dinilai menyimpan berbagai tinggalan arkeologi dan sejarah yang sangat berharga, termasuk hubungan nusantara dengan dunia internasional dalam jalur rempah kuno. Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani telah memerintahkan instansi terkait untuk dapat menjaga kawasan situs Bongal dan berbagai temuan artefak untuk dijaga dari pengrusakan dan/atau pencurian oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Berbagai situs sejarah dan cagar budaya yang ditemukan di Tapteng menunjukkan Tapteng memiliki peran strategis dalam pelabuhan dan pusat perdagangan jalur rempah kuno nusantara sehingga layak menjadi salah satu persinggahan Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah. (MH)