Jakarta, Demokratis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 8 Februari 2021. Perpanjangan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 51 Tahun 2021 terkait Perpanjangan Pemberlakuan Jangka Waktu dan Pembatasan Aktivitas Luar Rumah.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti menyampaikan, keputusan perpanjangan PSBB ini juga didasari dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terkait laju pertambahan kasus aktif di ibu kota dalam dua minggu terakhir yang masih tinggi. Menurutnya, kasus aktif pada 11 Januari 2021 sebanyak 17.946 dengan jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sebanyak 208.583 kasus.
“Sedangkan, per tanggal 24 Januari 2021, jumlah kasus aktif meningkat sebesar 34 persen menjadi 24.224, dengan jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sebanyak 249.815 kasus,” kata Widyastuti dalam keterangannya, Minggu (24/1).
Sementara, jumlah kasus aktif sebesar 24.224 ini melampaui dari titik tertinggi kasus aktif yang ada di Jakarta. Sehingga, ini merupakan pesan kepada kita semua bahwa pandemi belum berakhir.
Widyastuti menyampaikan, kondisi ketersediaan tempat tidur Isolasi di Jakarta pada Sabtu, 24 Januari 2021, hanya menyisakan 14 persen dengan rincian tempat tidur isolasi sebanyak 8.055 tempat tidur dan telah terisi sebanyak 6.954 tempat tidur.
Hal ini membuat Pemprov DKI Jakarta menyiapkan rencana untuk menambah kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 1.941 tempat tidur. Sehingga, total nantinya sebanyak 9.996 tempat tidur.
“Hal yang sama juga terjadi pada ICU kita, di mana kapasitas ICU kita telah terisi sebesar 84 persen dengan jumlah 1.097 tempat tidur ICU dan telah terpakai 921 tempat tidur ICU. Kami juga nantinya akan menambah kapasitas ICU hingga 1.362 tempat tidur ICU,” ujar Widyastuti.
Penambahan fasilitas kesehatan dan para tenaga kesehatan di Jakarta, lanjut Widyastuti, akan terus dilakukan guna menekan angka kematian serta meningkatkan angka kesembuhan.
“Berdasarkan data pada Sabtu, 24 Januari 2021, pasien Covid-19 telah sembuh sebanyak 221.567 dengan tingkat kesembuhan 88,7 persen dan total 4.024 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8 persen,” cetus Widyastuti.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, pihaknya mengajak seluruh pihak untuk bisa menekan laju peningkatan Covid-19. Salah satunya, memperkuat Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di tingkat paling kecil yakni Rukun Warga (RW).
Sehingga, Satgas Covid-19 di tingkat RW ini memegang peranan penting, khususnya untuk menekan laju penyebaran virus di tingkat keluarga, serta menyiapkan langkah lanjutan jika ada yang terpapar.
“Satgas Covid-19 terutama pada tingkat RW yang sudah ada akan lebih kami maksimalkan, terlebih mereka telah berpengalaman selama hampir setahun,” harap Anies.
Anies juga meminta Satgas Covid-19 di tingkat RW bisa fokus menjangkau dan menekan terjadinya klaster keluarga. Karena klaster keluarga menyumbang 566 klaster, setelah klaster perkantoran sebesar 312 klaster.
“Di Jakarta ini ada suasana di mana warga merasakan bahwa ada yang mengkhawatirkan terhadap penyebaran Covid-19. Sehingga itu akan meningkatkan kewaspadaan kita,” pungkas Anies. (Red/Dem)