Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pendekar Mabuk

Perang Palestina dan Israel mestinya tidak berketerusan. Karena menimbulkan masalah kemanusiaan. Perang mesti kembali kepada akal sehat kemanusiaan. Bukan perang laksana pendekar mabuk seperti topik artikel ini karena sudah melewatkan pertimbangan akal waras.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dipusingkan perang Palestina dengan Israel. Bagaimana mendapatkan formula damai dapat disepakati. Karena tidak mungkin dibiarkan perang berarut-larut membiarkan korban sipil berjatuhan.

Karena itu Joe Biden menugaskan Menteri Luar Negerinya Antony Blinken ke Tel Aviv, Israel dan berkeliling di Timur Tengah dan Arab Saudi juga bertugas mencari konsep. Yaitu membentuk perjanjian berhenti perang. Lalu mendapatkan perdamain yang permanen (NCBC Indonesia, 24 Desember 2023).

Hal itu sulit didapat karena unsur dari damai itu amat sulit disepakati oleh kedua negara Palestina dan Israel. Israel ingin melenyapkan Palestina dan Palestina juga sama. Pembicaraan jadi macet.

Secara fakta perang ini memang menyudutkan Israel. Telah membombadir Palestina di Gaza, telah membom rumah sakit namun tidak juga dapat mengalahkan Palestina. Israel telah menghancurkan, tapi tidak juga dapat menduduki wilayah yang sudah dibumihanguskan.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken merasa kecewa dengan sikap kepala batu Israel yang tidak mau mendengar kutukan dunia tentang kemanusiaan. Amerika minta menghindari kerusakan pada infrasruktur dan perlindungan sipil. Fasilitas rumah sakit dan fasilitas air harus dilindungi.

Kita mengetahui syarat agar terjadi perdamain, yaitu pengakuan merdeka Palestina penghentian perang, membuka jalur bantuan kemanusiaan, dan pertukaran tawanan dua negara. Tanpa itu perang berkepanjangan dan korban kemanusiaan bertambah banyak.

Faktor damai itu tergantung Israel dan sekutunya. Jika Israel berkenan dibantu para sekutunya maka persoalan damai akan terjelma. Maka Amerika merupakan faktor yang mampu memaksa Israel.

Di sinilah arti penting kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken ke Tel Aviv. Kunjungan mencari damai konflik Palestima dan Israel. Kunjungan yang ditunggu hasilnya oleh dunia.

Pada akhirnya hanya ada pilihan yaitu perama damai dengan segla syarat-syaratnya. Kedua, perang berlanjut dengan segala resikonya. Yang kedua ini tidak kita kehendaki.

Pilihan kedua ini sama dengan tidak mempertimbangkan kemanusiaan. Jurus pilihan yang di luar pertimbangan kemanusiaan. Jurus pendekar mabuk yang di luar akal sehat. Janganlah!

Jakarta, 26 Desember 2023

*) Penulis adalah Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles