Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pengembangan Wisata Desa Pakai Dana Desa Ratusan Juta Diduga Jadi Bancakan

Tegal, Demokratis

Pengembangan objek wisata di Desa Danawari, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, dalam pelaksanaannya ternyata nihil dan gagal bahkan anggarannya diduga jadi bancakan.

Objek wisata bernama Keli-keli yang menggunakan anggaran Dana Desa seniai Rp160 juta tidak pernah tampak wujudnya dan anggarannya juga raib entah hinggap kemana.

Dari sumber informasi dan investigasi yang didapat, gagalnya objek wisata Keli-keli di Desa Danawari disebabkan perencanaan awal dan tidak medapatkan ijin dari pihak Dinas PSDA Sumber Daya Air, karena lahan tersebut adalah milik dinas yang bersangkutan.

Sedangkan Kepala Desa Danawari yang biasa dipanggil Munip ketika awal dikonfirmasi wartawan seolah menutup-nutupi bau busuk dugaan anggaran Dana Desa dijadikan bancakan. Ia mengatakan tidak tahu dan membantah jika pada tahun 2019 di desanya ada objek wisata.

“Saya tidak tahu menahu kaitan wisata pada tahun 2019, sebab saya baru menjabat pada tahun itu,” katanya.

Ia juga mempertanyakan wartawan mendapat informasi dari mana dan mengatakan jika program pembangunan objek wisata tersebut adalah pemerintah desa sebelumnya. “Program tersebut adalah pemerintah desa yang lama,” ungkapnya.

Hal senada juga terjadi dengan Sekertaris Desa Carik yang mengetahui informasi objek wisata tersebut. Ia yang berkali-kali dikonfirmasi di kantornya tidak pernah dapat ditemui karena staf menutup-nutupi keberadaannya meskipun Carik berada di ruangan bersama stafnya.

Pihak Carik hanya dapat ditemui ketika ada rekan wartawan yang ia kenal menginformasikan yang bersangkutan berada di kantor. Dan ketika dikonfirmasi (7/4/23) keterangannya berlainan Kepala Desa karena menurut Sekdes, seharusnya kepala desa yang tahu tentang objek wisata.

“Apalagi waktu itu menggunakan Dana Desa walupun pengelolaan BUMDes,” katanya. Dan diakuinya juga, waktu itu tidak mendapatkan ijin dari Dinas PSDA terkait objek wisata tersebut. “Silahkan bertanya lagi ke pak kepala desa saja,” ungkapnya. (JP)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles