Jakarta, Demokratis
Proyek pengadaan saluran beton pracetak di Jl SMA 94, depan Puskeamas RT 03/03 Kelurahan Semanan, Kecamatan kalideres milik Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) dikeluhkan warga.
Pasalnya, pengerjaan saluran tersebut terbengkalai alias mangkrak dan sudah hampir dua minggu ditinggal pemborong serta tidak dikerjakan.
Dari pantauan Demokratis di lokasi proyek, saluran air tersebut hanya dikeruk (digali) dan didiamkan begitu saja. Warga merasa terganggu saat beraktifitas keluar rumah harus melalui jembatan kayu yang mereka bikin sendiri.
Selain itu, warga juga khawatir akan keselamatan anak-anaknya saat bermain di sekitar rumah.
Aqbal, warga sekitar menuturkan, proyek tersebut sangat mengganggu kenyamanan warga untuk melakukan aktivitas, selain itu bisa membahayakan.
“Sudah ada sekitar dua minggu tidak ada aktifitas pekerja dan saya tidak tau sebabnya apa,” ujar Aqbal, Selasa (19/11/2019).
Hal senada juga diungkapkan Candra, mereka sangat mendukung program pemerintah dalam pembangunan wilayah, tapi jangan masyarakat yang jadi korban ketidakprofesionalan kontraktor dalam bekerja.
“Kalau ditinggalin mangkrak seperti ini warga yang jadi susah untuk beraktivitas keluar rumah,” ujarnya.
Ia berharap kepada pihak terkait (SDA) agar menegur pihak pelaksana agar segera dikerjakan kembali proyek tersebut dikarenakan bisa mengancam keselamatan anak-anak. Selain itu sangat menggangu aktifitas warga.
“Kita mau keluar rumah saja sulit, yang kita takutkan anak-anak jadi korban (kecebur) ke galian tersebut,” imbuh Candra.
Sementara itu Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat, Purwanti saat dihubungi melalui pesan singkat WastApp mengatakan, pihaknya sudah membuat teguran secara tertulis kepada penyedia jasa.
“Saya sudah buat teguran tertulis ke penyedia jasanya,” kata Purwanti, Selasa (19/11).
Lebih lanjut ia mengatakan, penyedia jasa berjanji minggu ini akan mulai dikerjakan lagi. (Albert Siregar)