Senin, November 25, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penggemukan Sapi Potong Untuk Masyarakat Indramayu Raib Tanpa Jejak

Indramayu, Demokratis

Program penggemukan sapi potong untuk masyarakat Indramayu yang digelontorkan oleh PT Pertamina RU VI Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR), kini raib tanpa jejak dan tidak ada pertanggung jawaban.

Tujuan dengan adanya program CSR tersebut adalah untuk masyarakat yang masuk dalam kategori desa penyangga oleh PT Pertamina agar masyarakat desa bisa diberdayakan dengan melakukan kerjasama untuk program penggemukan sapi potong.

Program tersebut dibuat pada tahun anggaran 2015 yang melibatkan banyak masyarakat sekitar. Namun realitas di lapangan yang diketahui dari berbagai sumber bahwa sapi tersebut hanyalah untuk karyawan di PT Pertamina yang bertempat tinggal di Perumahan Bumi Patra (BP) Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu.

Hasil investigasi Demokratis bahwa kandang untuk penggemukan sapi potong yang berada di dalam Perumahan BP tersebut telah dipenuhi oleh semak belukar serta sudah tidak terawat dan akses jembatan untuk menuju kandang telah terputus sehingga cukup sulit untuk dilewati.

Untuk memastikan hal di atas, Demokratis mencoba konfirmasi ke pihak PT Pertamina, dan bertemu dengan Sri (20-11/19) selaku staf di Humas Comunication Relation and CSR.

Sri menjelaskan kepada awak media bahwa untuk mendapatkan keterangan yang lebih jelas, silahkan bertemu langsung kepada Eko selaku Manager Humas Comrel dan CSR, berhubung jam menunjukan istirahat, Eko selaku manager belum dapat ditemui.

“Silahkan langsung saja minta penjelasannya dengan bapak Eko, karena saya kurang tahu persis, dan beliau untuk hari ini sedang tidak ada di kantor dan berhubung telah jam istirahat, mungkin lain waktu bisa datang kembali ke kantor dan silahkan tinggalkan nomor telepon agar nanti dihubungi,” ujar Sri kepada Demokratis.

Kandang tersebut kini telah penuhi rumput serta semak belukar. Akses untuk menuju kandang terdapat sebuah jembatan, namun jembatan tersebut seiring berjalannya waktu telah rusak dan sulit untuk dilewati. Foto-foto: Demokratis/RT

Beberapa hari selanjutnya, awak media pun belum mendapatkan kabar dari pihak PT Pertamina, sehingga awak media mencoba untuk konfirmasi ulang agar pihak-pihak yang terkait bisa memberikan keterangan walaupun hanya sedikit.

“Saat ini Pak Eko sedang istirahat mungkin bisa datang lain kali, atau nanti kami coba hubungin secepatnya. Karena kami sedang sibuk sehingga dari kemarin lupa untuk memberikan kabar,” jelas Uning, Rabu (04/12) selaku Administrasi di bagian Humas.

Salah seorang petani yang sedang bercocok tanam yang berada di dekat kandang mengatakan bahwa betul dulu sapi tersebut ada, namun ia kurang tahu persis mekanisme program tentang penggemukan sapi potong yang telah raib itu dalam jangka waktu beberapa bulan.

“Betul dulu saya lihat sapinya, sapi yang akan digemukkan berjumlah kurang lebih 20 ekor, dan rata-rata pemilik sapi bukan warga luar, namun karyawan Pertamina yang bertempat tinggal di BP, saya kurang tahu pada tahun berapa, yang jelas sudah beberapa tahun sebelumnya sudah tidak ada,” ujar sumber kepada awak media.

Ia pun menerangkan bahwa untuk yang mengurus sapi beserta pakannya adalah warga dari Desa Gelar Mendala, Kecamatan Balongan, yaitu Taryaman.

Saat Demokratis berkunjung kerumah Taryaman, Demokratis disambut baik oleh Taresih selaku istri. Kemudian ia menjelaskan bahwa sang suami sedang berada di luar rumah.

Setelah perbincangan yang cukup lama terkait program penggemukan sapi potong, Taresih pun mengatakan bahwa sapi telah lama dijual oleh karyawan-karyawan di perumahan BP, ia juga menambahkan bahwa benar ia pun selaku istri ikut terlibat dalam memberikan makan sapi.

“Bapak sedang ada di luar, soal sapi benar saya juga ikut memberikan makan sapinya pada saat itu yang berjumlah hampir 18 ekor, namun kini sapi tersebut dijualin semua sama warga BP,” ungkap Taresih dengan yakin. (RT)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles