Karawang, Demokratis
Seminar sehari Pengimbasan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) PAUD dan Diknas di Hotel Swiss Bell, Karawang Barat, Rabu (18/9), dihadiri oleh 75 peserta (guru PAUD-red) dari beberapa daerah yakni, Lebak Banten, Sumedang, dan daerah lainnya termasuk Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Acara yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Karawang, H Dadan Sugardan dihadiri oleh Direktorat PGTK PAUD Dikmas Jakarta, Lukmanul Hakim. Sedangkan pembicara dalam seminar sehari itu berjumlah 3 orang, masing-masing, Fachruddin dari Lebak, Redi Awal Maulana dari Sumedang dan ketiga adalah Vebby Julianti sebagai guru PAUD dari Karawang yang juga juara di tingkat nasional pada tahun 2018.
Keterangan yang diperoleh Demokratis dari panitia yang langsung ditangani oleh Pantia Kementerian Kemendikbud Jakarta, Airin, Zainal Arifin dan bertugas di PGTK Dikmas Jakarta. Airin maupun Zainal Arifin mengatakan acara pengimbasan GTK itu adalah hajad Kementerian Mendikbud. “Kepala Disdikpora Karawang, Dadan Sugardan hanya melaksankan pembukaan saja,” katanya.
Menurut panitia penyelenggara bahwa Pengimbasan GTK PAUD dan Dikmas itu bekerja sama dengan 6 negara, yakni, Australia, Korea, Thailand, Jepang, Cina dan Filipina. “Acara ini diselenggarakan adalah pembinaan guru dan tenaga pendidikan,” tutur Zainal Arifin seraya menambahkan bahwa acara tersebut mendiklatkan 1.200 guru PAUD dari berbagai Direktorat. “Yang pertama adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Dikdas (Pendidikan dan Menengah),” ucap Airin.
Dalam kesempatan itu, Kadisdikpora Karawang, Dadan Sugardan mengatakan bahwa Vebby Julianti pemenang juara 2 di tingkat nasonal guru PAUD Mulya Jaya Ciampel, Karawang. Kemudian Vebby Julianti disekolahkan oleh Kementerian Mendikbud ke Korea (Diklat) selama 1 bulan untuk mempelajari sistem pembelajaran guru PAUD di Korea karena di Korea telah menggunakan teknologi tinggi.
“Maka dari hasil dari Korea itulah mau diterapkan di Indonesia khusus ilmu guru PAUD. Vebby Julianti menjabarkan pengalamannya selama di Korea nanti diterapkan di Indonesia,” tutur Dadan Sugardan.
Vebby Julianti ketika diwawancara oleh Demokratis mengatakan bahwa selama di Korea dia mempelajari kurikulum (Nuri) khusus untuk guru PAUD. Perbedaan Indonesia dengan Korea cukup jauh. Karena di Korea telah menggunakan IT dan teknologi tinggi. “Saya sangat bangga mengikuti pelajaran di Korea,” kata Vebby Julianti Permata. (Juanda Sipahutar)