Bekasi, Demokratis
Ribuan pengunjuk rasa yang mengatasnamakan buruh menutup Jalan Raya Cibitung sejak pagi tadi, Kamis (30/11/2023). Akibatnya, arus lalu lintas dari arah barat maupun dari arah timur lumpuh total.
Para pengunjuk rasa melakukan aksinya tepat di jalan pertigaan menuju pintu Tol Cibitung ini dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Pengunjuk rasa yang duduk di jalan raya tersebut, membuat kendaraan tak bisa melintas. Karyawan yang unjuk rasa ini, benar-benar keterlaluan tanpa memikirkan akvitas masyarakat yang melintasi Jalan Raya Cibitung.
Dari pengamatan Demokratis di lapangan bahwa warga lebih baik memilih jalan kaki sejauh 2 atau 4 kilometer, karena angkutan umum yang ditumpangi tidak bergerak sama sekali. “Saya mau ke Bekasi, pak, tapi mobilnya nggak bisa lewat. Jalan kaki aja, pak,” kata sejumlah ibu-ibu, yang mau belanja ke Pasar Induk Cibitung.
Kemacetan lalu lintas mulai dari Cikarang, sedangkan kemacetan dari timur, mulai dari Pasar Cibitung. Dari hasil investigasi Demokratis, orasi-orasi yang menggunakan pengeras suara itu cukup lantang untuk menuntut kenaikan gaji. (JS)