Jakarta, Demokratis
Tersangka Rachmat Hidayat (44), mengaku khilaf menusuk Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya, di Kantor Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2021).
“Khilaf saya, pak. Saat keputusan tidak diterima saya khilaf pak. Saya menyesal pak. Iya pak (tidak diulangi),” ujar Rachmat Hidayat, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2021).
Rachmat nekat menusuk Gumilar dan seorang sekuriti bernama Abher Abineno lantaran diduga emosi karena kontrak kerjanya di bagian keamanan tidak berlanjut. Kemudian, ketika akan menanyakan perihal kejelasan kontrak kerjanya dia menyebut Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan diduga saling lempar tanggung jawab.
“Saya tiga kali menanyakan hal itu, ke pariwisata. Saya awalnya kerja untuk pariwisata di wilayah. Nah, saya tanya ke pariwisata dulu, cuma katanya tanyakan ke kebudayan, kamu kan kerja di kebudayaan. Saya tanyakan ke kebudayaan, kamu minta penjelasannya ke pariwisata,” ungkapnya.
Rachmat menambahkan, penilaian terhadap kinerjanya juga diduga tidak adil. “Jadi dari kinerja juga tidak fair. Dia tidak pernah datang ke tempat kerja, tetapi pihak kebudayaan bisa menilai saya tidak bagus. Itu kan lihat kinerja, tetapi pihak kebudayan tidak pernah namanya datang ke wilayah. Itu dari mana (penilaian) saya pertanyakan. Alasan kebudayaan itu cuma formalitas nilai itu,” kata bapak yang memiliki empat anak itu.
Diketahui, Rachmat Hidayat nekat menusuk korban Gumilar dan Abher menggunakan pisau belati. (Red/Dem)