Subang, Demokratis
Dampak dari wabah corona virus desease (Covid-19) sudah menyebar ke berbagai segmen kehidupan. Salah satunya berefek ke sektor ekonomi, sehingga kondisi itu berpengaruh terhadap lemahnya daya beli masyarakat seiring diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Untuk mengantisipasi itu, Pemerintah mengambil langkah di antaranya dengan menebar jaring pengaman sosial dengan menggelontorkan bantuan sosial (Bansos) baik bersumber dari Pemerintah Cq Kemensos (APBN), Pemprov Jabar (APBD-I), Pemkab (APBD-II), Pemdes (APBDes) bersumber dari DD (BLT DD).
Terkait itu sejumlah pemerintah desa di Kabupaten Subang, Povinsi Jawa Barat yang terpantau awak media telah menyalurkan Bansosnya dari berbagai sumber di antaranya Desa Wanasari, Manyingsal dan Kosambi (Kecamatan Cipunagara), Desa Sukadana (Kecamatan Compreng) yang berlangsung di desanya masing-masing, beberapa waktu lalu.
Kepala Desa Wanasari Tasman didampingi Babin Kamtibmas, Babinsa AD dan Pendamping Lokal Desa saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini, memaparkan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran dan menyalurkan BLT Dana Desa (DD) sebesar Rp 219.600.000 diperuntukkan bagi 122 KK, dan tahap I baru tersalurkan sebesar Rp 73.200.000.
Selain BLT DD, bantuan lain juga sudah tersalurkan seperti Bansos (BLT) Kemensos bagi 188 KK, Bansos Provinsi Jabar 88 KK, Bansos Pemkab Subang 649 KK.
Sementara di Desa Kosambi, menurut Kades Saepudin pihaknya mengalokasikan anggaran untuk BLT DD sebesar Rp 180.000.000 diperuntukkan bagi 100 KK yang diusulkan RT/RW melalui verifikasi dan validasi data. “Kalau jumlah data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sebanyak 300-an KK, lalu setelah kita verifikasi yang memenuhi kriteria hanya 100 KK dengan nominal Rp 600.000/bulan/KK. Jika selama 3 bulan totalnya sebesar Rp 1.800.000/KK.
Di kesempatan terpisah, Pjs Kades Manyingsal Medi Asmedi SIp yang didampingi Sekdes Anjar menerangkan, bila Bansos yang sudah tersalurkan BLT DD sebanyak 112 KK, Bansos Kemsos 500 KK, 500 Bansos Provinsi 135 KK, Bansos Pemkab Subang 18 KK, PKH 207 KK dan BPNT 495 KK.
Asmedi berharap dengan digulirkannya Bansos ini bisa membantu kesusahan warga di mana daya belinya menurun akibat tidak bisa beraktifias mencari nafkah secara leluasa. “Semoga saja bantuan ini bisa bermanfaat setidaknya untuk menyambung hidup tiga bulan ke depan. Janganlah digunakan atau dibelanjakan di luar kebutuhan yang sifatnya mubazir,” tandasnya.
Penyaluran Bansos juga berlangsung di Desa Sukadana, Kecamatan Compreng. Kades Sukadana Darwin didampingi Sekdesnya Cardi saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan, dana yang peruntukkan BLT DD sebesar Rp 190.750.000 akan disalurkan bagi 107 KK. Masing–masing memperoleh Rp 1.800.000/3 bulan. Dan untuk tahap I (bulan pertama) telah disalurkan masing-maing mendapat Rp 600.000/KK. ”Selain menganggarkan untuk BLT DD, juga telah menganggarkan untuk sewa rumah isolasi bagi yang terpapar Covid-19, dana itu disiapkan sebesar Rp 800.000/bulan,” ujarnya.
Saat memantau di Desa Sukatani, Kecamatan Compreng, awak media menemukan kejanggalan terkait kesiapan rumah isolasi. Di Desa ini menggunakan Gedung Pos Jaga Hansip/Linmas. Terpantau fasilitasnya tidak layak, seperti ruang rawat inap yang sempit dan tidak tersedianya kamar mandi/WC, namun anehnya dianggarkan biayanya dari DD.
“Kita kesulitan mencari rumah sewa. Semula akan disiapkan di gedung Madrasah sekitar kantor desa, namun gagal karena sebentar lagi nantinya akan digunakan KBM. Sementara anggaran yang disiapkan akan digunakan untuk BOP Satgas Covid-19 tingkat desa dan petugas kesehatan/bidan yang terlibat mengurus warga terpapar Covid-19,” ujar Kades Sukatani Abdurohman saat ditemui di ruang kerjanya.
Camat Cipunagara Drs Ubay Subarkah saat dihubungi melalui WhatsApp mengutarakan, hasil pemantauan pihaknya di lapangan dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 di desa-desa wilayah kerjanya telah dilakukan secara pro aktif.
Adapun langkahnya memberikan himbauan melalui pengeras suara di setiap wilayah dusun dan mesjid-mesjid, sosialisasi melalui medsos dan menyebarkan brosur himbauan yang dibagikan ke setiap rumah, penyemprotan cairan sterilisasi di tempat umum secara bertahap, pembagian handsanitizer/sabun cuci tangan bagi warganya, pemantauan ketat terhadap OTG/ODR, pembagian masker dan membangun dan memfungsikan Posko Siaga Covid-19.
“Pengaktifan Posko ini sesuai dengan anjuran dari pemerintah, sebagai sarana informasi, mengawasi dan membatasi aktifitas warga guna mencegah dan ikut memutus penyebaran Covid-19. Di posko ini dilakukan penjagaan ketat oleh relawan mulai pukul 07.00 pagi sampai pukul 17.00 sore. Sedangkan di malam harinya melibatkan petugas ronda,” ujarnya.
Camat berharap, dengan diterimanya Bansos (BLT) itu mampu meringankan beban mereka yang terdampak pandemi Covid-19. Terutama bagi warga yang berpenghasilan rendah atau masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat imbas Covid-19.
Ubay juga mengajak para dermawan dan donatur lain untuk ikut bersama-sama membantu warga terdampak Covid-19. “Jika masih ada rezeki lebih, mari kita sama-sama memberikan kepada orang yang benar-benar sangat membutuhkan,” ucapnya. (Abdulah)