Aceh Tenggara, Demokratis
Sebagai umat Islam bersedekah terhadap saudara yang susah, anak yatim, jompo, fakir miskin adalah rukun Islam yang sudah diwajibkan namun tak dipaksakan.
Lain desa lain pula cerita. Desa Kute Suka Makmur, Kecamatan Semadam, Aceh Tenggara Provinsi Aceh. Desa yang letaknya tepat di jalan nasional itu dihuni oleh bermacam suku. Namum Desa Suka Makmur didominasi oleh penduduk dari suku Gayo.
Suku Gayo diketahui baik disebut bahkan dilihat sangat taat dalam menjalanlan ibadah. Bahkan suku Gayo lebih memilih melakukan solat lima waktu dengan berjamaah di masjid ketimbang solat di rumah mereka. Karena suku Gayo di Tanah Alas menyakini dalam menjaga, merawat masjid dan memakmurkan masjid ialah suatu ibadah yang lebih besar. Bahkan ibadah tersebut lebih menjajikan ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Sekretaris Desa Suka Makmur, Jainudin kepada Demokratis, Selasa (2/5/2020) di Masjid Suka Makmur Kecamatan Semadam, Agara, mengatakan, terlaksananya proses perehaban Masjid Suka Makmur tersebut dikarenakan adanya sumbangan perangkat Desa Kute Suka Makmur.
“Baru-baru ini Tulah (tunjangan lelah) kami keluar, karena melihat kondisi masjid yang sudah layak direhab, kami perangkat desa langsung menyumbangkan sebagian ‘Tunjangan Lelah’ (Tulah) kami,” kata Jainudin Sekretaris Desa Suka Makmur, Agara.
Menuruntya, semua perangkat desa ikut menyumbang sehingga rehab ini dapat berjalan dengan baik. “Orang luar desa ini juga mau menyumbang dengan ikhlas. Masa kami prangkat desa yang memiliki masjid tak ikhlas,” katanya.
Sekretaris Desa Suka Makmur sembari terseyum dalam kata akhir, ia berharap proses perehaban masjid berjalan dengan baik dan yang ikhlas meyumbang, baik moril dan materil tetap dalam lindungan Allah SWT. (Tim)
