Sleman, Demokratis
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Dikbud Ristek, Nizam, mendorong perguruan tinggi untuk menjaga marwah dan kualitas pendidikan tinggi, termasuk UGM. Terlebih, menghadapi dunia saat ini yang berubah sangat cepat.
Nizam menekankan, saat ini dunia mengalami transformasi besar, termasuk dunia pendidikan tinggi. Transformasi berdampak ke serapan lulusan dunia kerja, usaha dan industri. Jumlah lulusan yang lahir lebih banyak dari lapangan pekerjaan.
Ia menekankan, lapangan pekerjaan yang tersedia setiap tahunnya berkisar 300-400 ribu. Sedangkan lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya sekitar 1,2 juta. Nizam menyebutkan, ada beragam faktor yang menyebabkan terbatasnya lapangan pekerjaan.
Salah satunya dikarenakan disrupsi teknologi yang terjadi seiring era Revolusi Industri 4.0. Disrupsi teknologi tidak cuma membuat banyak lapangan kerja yang hilang, tapi turut membuka peluang lapangan kerja yang baru pada masa mendatang.
“Kita mengharapkan banyak hal dari UGM. Sebagai perguruan tinggi tertua di Indonesia, UGM diharapkan bisa terus menjaga dari sisi kualitas dan menjadi panutan bagi perguruan tinggi lainnya,” kata Nizam, Jumat (10/6/2022).
Ia mengingatkan, kondisi tersebut sekaligus menjadi tantangan dalam transformasi pendidikan. Karenanya, ke depan pendidikan tinggi diharapkan tidak hanya mampu menghasilkan angkatan kerja yang bergantung kepada tersedianya lapangan kerja.
Namun, lulusan yang dihasilkan bisa lebih mandiri dan membuka lapangan-lapangan kerja baru. Ini fakta yang kita hadapi saat ini, sehingga perlu dikawal bersama dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Dikbud Ristek.
“Kami harapkan UGM juga bisa ikut mengawal proses dan implementasinya agar transformasi berjalan sukses menghasilkan lulusan yang adaptif, kreatif dan bermetamorfosa dengan cepat terhadap perubahan dunia,” ujar Nizam.
Dalam sambutannya, Rektor UGM, Prof Ova Emilia, menyampaikan harapan yang besar agar civitas akademika UGM dapat mengurai dan mencari solusi bersama. Terutama, atas persoalan-persoalan yang dihadapi UGM dalam menjaga kualitas pendidikan.
“Misalnya, terkait kebijakan yang berkaitan dengan MBKM, sumber daya manusia baik dosen maupun tenaga kependidikan non PNS, jenjang karir dosen, dan lainnya,” katanya. (Djono)