Indramayu, Demokratis
Peringatan Hari Tani Nasional (HTN) ke-65 menjadi alarm serius bagi Pemerintah Daerah Indramayu untuk segera ambil langkah penyelesaian konflik agraria dan pengakuan kelembagaan petani di luar Poktan.
Untuk pertama kalinya di era Pemerintahan Bupati Lucky Hakim, Serikat Petani Indonesia (SPI) Indramayu menggelar refleksi Hari Tani di Alun-Alun Indramayu.
Pembagian hasil bumi dari tanah objek Reforma Agraria atau Kawasan Daulat Pangan SPI menjadi simbol perjuangan kedaulatan pangan petani Indramayu.
“Julukan Lumbung Pangan Nasional untuk Indramayu jangan sampai melupakan kesejahteraan para petani gurem di Indramayu,” ujar Try Utomo selaku Ketua Cabang SPI Indramayu, (29/9/2025).
Sebagai penutup rangkaian Hari Tani Nasional, SPI turut mendesak Bapak Bupati Lucky Hakim dan jajaran Pemerintah Daerah Indramayu untuk:
- Selesaikan konflik agraria di Kabupaten Indramayu. Dengan bersurat kembali ke Kemenhut untuk usulan pelepasan kawasan hutan menjadi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
- Segera membentuk Tim Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) dan melibatkan SPI dalam GTRA dan mitra strategis percepatan pelaksanaan RA di Kabupaten Indramayu
- Segera percepat pembuatan Peraturan Daerah (Perda) tentang Reforma Agraria (RA) dengan melibatkan SPI dan organisasi tani Indramayu dalam rancangan hingga implementasinya di Indramayu
- Melibatkan SPI dan organisasi tani Indramayu dalam merancang program pelaksanaan RA di Kabupaten Indramayu
- Mendukung kelembagaan SPI, organisasi tani, dan koperasi petani di Indramayu sebagai kelembagaan petani dengan membuat Perda tentang kelembagaan petani di Kabupaten Indramayu
- Mendukung pertanian agroekologi dalam Kawasan Daulat SPI Indramayu
- Mendukung penguatan dan melibatkan Koperasi Petani Indonesia Indramayu melalui program pemerintah Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), Makan Bergizi Gratis, dan program pemerintahan Kab. Indramayu.
- Peraturan Bupati (Perbup) bagi hasil pertanian untuk petani penggarap/penyewa.
Dalam penutupan rangkaian Hari Tani Nasional ke enam puluh lima ini, para petani SPI menegaskan kembali bahwa Hari Tani bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi momentum untuk menyuarakan aspirasi, memperjuangkan hak atas tanah, serta meneguhkan peran petani sebagai penyangga utama kehidupan bangsa.
“Jangan sampai ada petani yang miskin dan kelaparan di Lumbung Padi Nasional,” tutup Zulfikar selaku Koordinator Lapangan Aksi Refleksi Hari Tani. (RT)