Bekasi, Demokratis
Perlintasan dekat Stasiun Bekasi yang berada di Jalan Raya Perjuangan, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, mulai hari ini ditutup.
Penutupan dimulai pukul 09.00 WIB hingga sepuluh hari kedepan. Namun, Jalan perjuangan dijadikan satu arah untuk menimalisir kemacetan lalu lintas.
Hal ini berdasarkan surat edaran Direktorat Jendral Perkeretaapian pada Kementerian Perhubungan terkait pemasangan track baru sisi selatan Stasiun Bekasi di area perlintasan jalan kereta api KM 26+702 Jalan Perjuangan (JPL78) untuk kebutuhan Double-Double Track (DDT).
Kabid Tekhnik Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Teguh Indrianto mengatakan, mulai hari ini ditutup hingga sepuluh hari kedepan dimulai jam 09.00 WIB.
“Jadi kita perlintasan ditutup setengah, Jalan Perjuangan menjadi satu arah saja, kita sudah siapkan rekayasa lalu lintasnya,” katanya.
Dalam penutupan perlintasan kereta api di lokasi itu. Dua skenario atau rekayasa lalu lintas bersama dengan kepolisian. Pertama adalah kendaraan yang akan melintas dari arah bulan-bulan dialihkan ke arah Flyover KH.Noer Ali Summarecon Bekasi dan alternatif Jalan Agus Salim.
“Tapi itu hanya untuk kendaraan sepeda motor dan minibus saja, kendaraan seperti truk dan kontainer tidak diperbolehkan,” katanya.
Pihaknya sudah memutuskan bagi kendaraan truk dan kontainer yang akan melintas di Jalan Raya Perjuangan dialihkan melalui simpang Pondok Ungu.
“Sebab jika melintasi jalan agus salim, ada jembatan yang penghubung Kali Bekasi itu tidak kuat sehingga mengkhawatirkan,” ucapnya.
Bagi kendaraan yang ingin menuju Stasiun Bekasi seperti angkutan umum K-09 masih dapat melintas hingga lokasi.
“Dari Arah Teluk Pucung-Stasiun Bekasi masih bisa dan itu hanya satu arah,” imbuhnya.
Sementara Dishub akan menerjunkan sebanyak 6 petugas dan kepolisian 6 petugas untuk berjaga 24 jam.
“12 orang petugas berjaga mulai pukul 05.30- 21.00 WIB, untuk tengah malam pengawasan oleh PT KAI,” tambahnya.
Untuk diketahui, jalur ini biasa digunakan masyarakat menuju wilayah Bekasi Utara sampai dengan Babelan. Paling potensi pengalihan arus lalu lintas bisa dilakukan via Summarecon maupun Jalan Agus Salim. Untuk kendaraan besar bisa menggunakan Jalan Pejuang dan Jalan Kaliabang. (Red/Dem)