Subang, Demokratis
Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan angkat bicara terkait pernyataan Bupati Subang yang dianggap kontroversial menyusul aksi unjuk rasa sejumlah pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Mikro Kecil Menengah (PPMKM), (10 /6/2025).
Aksi tersebut berlangsung di Tugu Nanas Subang dan berlanjut ke Gedung Sate, Bandung. Para pedagang menyuarakan aspirasi terkait penggusuran tempat usaha mereka tanpa sosialisasi dan kejelasan solusi.
Pernyataan Bupati Subang yang menyebut bantuan sosial akan ditunda akibat aksi unjuk rasa tersebut menuai sorotan tajam dari Rakean Galuh Pakuan, Niskala Mulya Rahadian Fathir. Ia menilai pernyataan tersebut tidak mencerminkan sikap pemimpin yang bijak.
“Memberikan pernyataan seperti itu kesannya sangat kekanak-kanakan. Seorang pemimpin daerah seharusnya bersikap dewasa dan arif,” ujar Fathir dalam keterangan persnya.
Bupati sebelumnya menyatakan bahwa bantuan uang tunggu selama dua bulan yang dijanjikan akan disalurkan dalam waktu dekat, kini harus ditunda hingga ada arahan dari Gubernur Jawa Barat.
“Uang tunggu dua bulan akan kami berikan minggu-minggu ini. Tapi karena ada pihak yang memprovokasi, kami menunggu arahan dari Pak Gubernur,” kata Bupati Subang.
Menanggapi hal itu, Fathir menyayangkan sikap Bupati yang dinilai justru menakut-nakuti masyarakat kecil yang sedang memperjuangkan haknya.
“Pemimpin itu harus punya jiwa welas asih, mengayomi, dan sigap membantu rakyat yang kesulitan, bukan malah membuat pernyataan yang terkesan mengintimidasi,” tambahnya.
Selain itu, LAK Galuh Pakuan juga menyoroti proses relokasi pedagang yang dianggap tidak melalui perencanaan matang. Menurut Fathir, penggusuran yang dilakukan tanpa kajian dan sosialisasi hanya akan menimbulkan persoalan baru dan menyengsarakan masyarakat kecil.
“Jangan melakukan sesuatu tanpa perencanaan yang matang. Itu hanya akan menimbulkan kesalahan fatal di kemudian hari,” tegas Fathir.
Fathir berharap Bupati Subang dapat bersikap lebih bijaksana dan cermat dalam mengambil keputusan, terutama yang menyangkut kehidupan masyarakat kecil. (Abdulah)