Jumat, September 20, 2024

Persaingan Itu Keniscayaan

Padi tumbuh dengan siangan. Siang dengan malam berlawanan. Tak dapat ditiadakan. Semua berlawanan.

Sebab jamak di dunia orang tidak suka persaingan bahkan pesaing itu harus dilenyapkan. Atau pesaing itu dimatikan. Maka timbulah ungkapan tidak boleh balam dua sepematang.

Peresiden Amerika Abraham Lincoln menyatakan pendapat lain. Salah satu bukti ialah ketika ia terpilih menjadi Presiden, lalu mengangkat lawan politiknya menjadi Sekretaris Negara. Kedudukan jabatan penting diisinya.

Bagi Abraham Lincoln persaingan adalah penting. Sebab yang dipersaingkan adalah pengabdian bukan dan kepentingan lain. Presiden Amerika ke-16 melihat persaing itu sebagai Fastabiqul Khairat (berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan). Persaingan ide untuk mengabdi negara.

Hal itu yang dilakukan Prabowo Subianto Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia bersama Presiden Joko Widodo. Saat Joko Widodo menang, maka Prabowo Subianto ditunjuk sebagai Menhan. Ia terima.

Sejauh ini hasilnya sukses dalam mengemban jabatan Menhan Republik Indonesia tersebut.

Dengan demikian maka ungkapan yang benar itu pandangan persaingan tidak boleh tidaklah sepenuhnya benar. Yang benar itu persaingan itu adalah keniscayaan atau tidak dapat dihindarkan. Di mana saja selalu ada pesaing. Jadi jangan pernah takut disaingi.

Agama mengajarkan agar berlomba-lomba berbuat baik atau Fastabiqul Khairat itu harus dilestarikan. Kata berlomba-lomba untuk berbuat baik bagi negara adalah harga mati. Jangan ada yang berhianat pada bangsa dan negara.

Jakarta, 15 April 2022

*) Penulis adalah Dokter Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Uhamka (UHAMKA) Jakarta. e-mail: masud.riau@gmail.com

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles