Rabu, Oktober 30, 2024

Perspektif Dialektika dan Hikmah

Oleh Masud HMN *)

Kebenaran pola pikir membantu mencari kebenaran yang hakiki. Ini kita perlukan agar berpikir dengan hikmah.

Agama memberikan hikmah atas tiap peristiwa. Yang acap kali kurang disadari manusia. Bahkan kadang terlupakan sama sekali.

Ini bertemu dalam ajaran agama. Seperti tak ada kesulitan yang tak ada jalan keluar. Bahwa dalil di balik kesulitan ada kebahagiaan.

Maka dengan adanya dalil itu kita percaya bahwa di balik setiap pristiwa ada terdapat hikmah. Di situlah adanya sesuatu yang kita sebut hikmah mungkin kita ketahui atau tidak diketahui. Perspektif dalam tiap kejadiaan.

Pada masa tertentu ada terjadi kesulitan yang tak nampak solusinya. Ibarat saat langit gelap bintang pun tak ada, ombak di laut ombak besar menghempas. Semua panik mau bagaimana. Tapi tak disangka tiba-tiba langit terang kembali dan ombak pun berhenti.

Dalam kitab tafsir Al Margi hikmah itu diartikan menyingkap kebenaran yang sesuai dengan dalil. Kecerdasan akal sehat manusia dari dalam diri manusia menangkap kebenaran. Yang diberi kebaikan yang banyak.

Juga ada yang menghubungkan dengan anugrah Ilahi. Alah berfirman dalam Al Quran:

Dia menganugrahkan hikmah pada yang dikehendki sungguh dia diberikan kebaikan yang banyak. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran dari padanya kecuali kelompok ulil albab. (Surat Al Baqarah 269)

Identik dengan Bait Hikmah didirikan era dinasti Abbasiah (750 s/d 847 Masehi). Yang berfungsi untuk membangun pola pikir agar tehindar dari campur baur kebudayaan.

Dengan demikian perspektif hikmah dalam dialektika adalah seperti itu. Dialektika sebagai era pola pikir yang bercampur baur dieliminir. Hingga dialektika adalah suatu keadaan sebab belum tentu benar adanya.

Maka jika sekarang ada situasi kondisi demikian itu berarti hanyalah bersifat dialektika belaka. Kebenaran sesaat yang akan berubah lagi. Perspektif dialektika dalam hikmah kebenaran yang kita cari adalah kebenaran yang permanen yang relatif tetap.

Jakarta, 1 Agustus 2024

*) Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiyah  Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles