Kota Tasikmalaya, Demokratis
Pembangunan Gedung Bapelitbangda yang sebelumnya sudah dilakukan pada tahap pertama tahun 2018 yang lalu kini dilanjutkan kembali oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Pembangunan lanjutan mega proyek Gedung Bapelitbangda Kota Tasikmalaya ini menyerap anggaran yang tidak sedikit yakni senilai Rp12,8 miliar. Namun yang jadi pertanyaan adalah pelaksana dipilih dengan cara penunjukan langsung.
Dudi Mulyadi Kepala Dinas PUTR Kota Tasikmalaya menjelaskan, dikarenakan sudah gagal lelang akhirnya secara prosedur dilakukanlah sistem penunjukan langsung.
“Penunjukannya dari sini. Itu kan mekanisme yang harus dilakukan jika gagal lelang dua kali dilakukan penunjukan langsung,” ucapnya kepada awak media ketika hendak pulang menaiki mobil dinasnya di Kantor Dinas PUTR Kota Tasikmalaya, Kamis (18/8/2022).
Menurut Dudi, alasan dipilihnya CV tersebut dengan penunjukan langsung karena perusahaan itu memiliki rekam jejak yang baik dan pernah melaksanakan pembangunan di Kota Tasikmalaya serta punya pengalaman terutama di PU.
“Lalu saya harus menunjuk siapa? Karena CV itu punya track record yang baik, tentunya dipilih CV yang itu,” dalihnya.
Dirinya juga menegaskan, jika yang ditunjuknya itu bukanlah CV yang mengikuti lelang, namun dari perusahaan yang lain yang tidak ikut lelang.
“Yang jelas yang ditunjuk bukan dari peserta lelang,” jawab Dudi singkat.
Dari Akun LPSE Kota Tasikmalaya sendiri bisa dilihat pemenang berkontrak tertulis nama perusahaan CV Fath Sahala Mandiri, dan perusahaan ini terlihat sudah mengikuti tender ulang dan berada di nomor urut 5.
Ketika ditanyakan apakah perusahaan yang ditunjuk langsung tersebut merupakan “titipan” dari pemangku kebijakan, Dudi menegaskan kembali bahwa tidak ada titipan dalam penunjukan langsung tersebut.
“Oh, itu tidak ada,” ujarnya datar. (Eddinsyah)