Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peserta Didik MAN 1 Indramayu Dibuat Berhutang Infak, Alokasi DIPA Dipertanyakan

Indramayu, Demokratis

Nampaknya modus komite sekolah menjadi jalur alternatif untuk menarik pungutan uang terhadap siswa dengan beragam alasan yang seolah-olah untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Seperti yang kini tengah terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Diduga kuat memanfaatkan peran dari komite sekolah untuk memetik keuntungan dari para siswa-siswi. Informasi yang diperoleh dari salah seorang wali murid yang minta indentitasnya dirahasiakan mengungkapkan, melalui surat edaran berkop surat komite sekolah MAN 1 Indramayu, pihak sekolah meminta dana kepada siswa-siswi dengan dalih infak yang seolah-olah untuk penunjang kegiatan madrasah.

“Angka yang dipungut justru dipatok dan itu berlaku secara masif dari kelas X sampai XII. Adapun besarnya, untuk siswa kelas X diharuskan membayar sebesar Rp900 ribu, XI sebesar Rp800 ribu dan, siswa kelas XII sebesar Rp 700 ribu,” ungkapnya, Sabtu (3/2/2024).

Menurut wali murid ini, mekanisme pungutannya siswa seakan-akan memiliki hutang kepada sekolah dengan metode angsuran tiga kali selama tiga bulan.

“Adanya pungutan, ada banyak wali murid yang tentu merasa keberatan. Namun tidak berani untuk bersuara. Lantaran, akan berdampak kepada siswa-siswinya seperti diskriminasi dan sebagainya,” jelasnya.

Sementara di sisi lain, MAN 1 Indramayu tentunya menerima dana subsidi atau bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama RI.

Hal itu terungkap dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Induk tahun anggaran 2023 Nomor: DIPA- 025.04-0/2023. Di dalam DIPA tersebut dengan kode 537131 Madrasah Aliyah Negeri 1 Indramayu.

Untuk belanja barang memperoleh dana sebesar Rp682.460.000 lalu belanja modal sebesar Rp185.100.000, secara keseluruhan dana yang diterima sebesar Rp 867.560.000 (Delapan ratus enam puluh tujuh juta lima ratus enam puluh ribu rupiah).

Sementara pihak MAN 1 Indramayu melalui Humas, Fita Fitriyah menegaskan, pihak sekolah tidak ada pungutan ke siswa. “Silahkan tanyakan ke komitenya, kalau sekolah tidak ada pungutan ke siswa,” katanya, Selasa (6/2/2024).

Sementara terkait keberadaan kepala sekolah, kata dia, sedang ada kegiatan di luar. “Saya tidak bisa menyambungkan, bapak lagi rakernas di Kemenag,” ujarnya.

Sekadar mengingatkan, berdasarkan keterangan Humas, jumlah siswa-siswa MAN 1 Indramayu secara keseluruhan sebanyak 600 siswa. (RT)

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles