Karawang, Demokratis
Sejumlah petani di Kabupaten Karawang mengeluhkan pembelian bahan bakar minyak (BBM) solar di SPBU karena harus menggunakan aplikasi dan barkot dari desa. Padahal selama ini tidak ada masalah ketika petani bisa secara langsung membeli BBM solar di SPBU dengan mudah untuk keperluan bahan bakar mesin setor dan traktor untuk membajak sawahnya.
Akibat kebijakan yang mewajibkan petani harus menggunakan aplikasi dan barkot untuk membeli BBM solar di SPBU membuat para petani kesulitan untuk menanam padi di sawah mereka. Padahal Presiden RI, Prabowo Subianto, terus menggencarkan program swasembada pangan di Tanah Air.

Apalagi aplikasi dan barkot tersebut harus melalui pemerindah desa dan Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang. Akibatnya, petani harus berbondong-bondong datang dan harus rela mengeluarkan biaya untuk menempuh jarak puluhan kilo meter ke Kantor Dinas Pertanian Karawang.
Oleh karena itu, diharapkan aturan baru dari Pertamina agar petani beli BBM solar menggunakan aplikasi dan barkot perlu dipertimbangkan lagi.
Petani yang sedang sibuk bekerja di sawah dengan menggunakan alat mesin setor saat ditemui Demokratis mengatakan, mereka tidak mudah lagi mendapatkan BBM solar di SPBU seperti sebelumnya.
Untuk mengakali hal tersebut, dirinya pun membeli BBM solar dari orang yang memiliki truk yang menggunakan BBM solar.
“Supaya bisa kerja terpaksa saya beli solar dari mobil truk milik tetangga seharga Rp9.000 per liter. Padahal harga solar di SPBU Rp6.800. Tapi apa boleh buat, pak, kalau enggak ada solar mesin setor ini enggak bisa jalan,” ujarnya, Rabu (9/7/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan di Karawang, Drs. Rohman, M.Si, ketika dikonfirmasi Demokratis terkait keluhan petani yang tak boleh beli BBM solar dari SPBU, ia langsung menghubungi UPTD Pertanian di Karawang Barat, mempertanyakan soal ada aturan baru dari pihak Pertamina. “Belum ada sosialisasi terkait penggunaan barkot dan aplikasi tersebut,” katanya.

Dari keterangan yang diperoleh dari Dinas Pertanian di Karawang, aturan baru pelarangan petani mwmbeli BBM solar dari SPBU itu akan dilaksanakan pada 1 Agustus 2025 mendatang. Namun ironisnya, justru sejak Senin (7/7/2025), petani tudak lagi bisa beli solar langsung di SPBU.
Hal itu juga dibenarkan oleh petugas SPBU di Karawang Barat ketika dikonfirmasi Demokratis soal petani tidak bisa lagi membeli BBM solar tanpa ada apalikasi dan barkot dari pihak desa.
“Benar, pak, petani sawah tidak bisa lagi beli Solar di SPBU ini, kalau tidak ada barkot dari desa,” kata petugas SPBU itu kepada Demokratis. (Juanda Sipahutar)