Subang, Demokratis
Seorang petani penggarap tanah di areal perkebunan tebu PG Rajawali Manyingsal yang diduga terlantar, persisnya di Blok Gembor Timur, Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Subang, Rudi Hartono menjadi korban penganiayaan oknum security PG Rajawali berinisial Nn, Jumat pekan lalu.
Menurut pengakuan korban dan sejumlah saksi di tempat kejadian perkara (TKP) yang melihat peristiwa itu, mulanya korban Rudi Hartono yang sedang membajak lahan garapannya dengan kormik inventaris Bupati Subang, tiba-tiba dihampiri oknum security Nn dengan teriak-teriak sambil melontarkan kata-kata kotor terhadap korban sehingga terjadi adu mulut. Lalu ditamparlah korban pada bagian kepala, sehingga pelipisnya memar dan kedapatan luka bekas seperti cakaran kuku. Belum diperoleh keterangan yang pasti, apa sebenarnya yang menyebabkan oknum security Nn menganiaya korban.
Dari peristiwa itu, dengan berbekal visum dari UPTD Puskesmas Pagaden, korban Rudi Hartono alias Asep Jebrod mengadukan kejadian dugaan penganiayaan itu ke Polsek Pagaden.
“Saya ingin mendapatkan keadilan, maka saya melapor kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Polsek Pagaden,” ucapnya saat ditemui (15/11) di sebuah kedai sekitar Mapolsek Pagaden.
Kuasa hukum korban Subaryono, SH dari kantor Advokat Pengacara, Konsultan Hukum, Penasehat Hukum Subaryono, SH & Associates saat ditemui di kantornya (17/11) membenarkan bila peristiwa dugaan penganiayaan terhadap kliennya yang dilakukan oknum security PG Rajawali berinisial Nn.
“Untuk menindaklanjuti laporan pengaduan (lapdu) kliennya kini pihak Polsek Pagaden sedang melakukan penyelidikan dengan telah memintai keterangan korban dan dalam waktu dekat akan memanggil sejumlah saksi dan terlapor,” tegas Mas Bar sapaan akrabnya Subaryono. (Abh)
