Subang, Demokratis
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan melalui Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Subang, H Soleman Sidik, SP, M.Si. mengungkapkan, para petani di Subang kini patut gembira karena saat ini Subang sudah memiliki sistem penggilingan padi modern atau sistem Midern Rice Milling Plant (MRMP).
H Soleman menjelaskan, ada beberapa daerah di Indonesia yang dibangun sistem penggilingan padi modern ini, yakni Subang, Karawang, Batang dan Sragen.
“Sistem penggilingan padi modern ini dibangun di daerah-daerah sentra produksi padi, di antaranya Subang,” ujar H Soleman, kepada awak media, (1/10/2022).
Dia menerangkan, sistem ini bernama MRMP atau modern rice milling plant atau sistem penggilingan padi modern. Sistem ini dilengkapi sejumlah fasilitas pengolah padi, yakni 1 unit RMU atau mesin penggilingan padi berkapasitas 6 ton per jam, dryer atau mesin pengering padi berkapasitas 120 ton per hari, colour sorter atau alat mesin penyortir warna dengan kapasitas tak terbatas, serta 3 unit Silo atau alat penampungan gabah berkapasitas 2.000 ton per hari.
“Sistem penggilingan padi modern ini berlokasi di Desa Kertajaya Kecamatan Tambakdahan yang dibangun oleh Perum BULOG pimpinan Pak Budi Waseso untuk memudahkan para petani serta pelaku usaha dalam mengolah hasil produksi padi. Sistem penggilingan modern ini merupakan milik Bulog dan kita dari Dinas Pertanian Subang sudah kerjasama atau MoU dengan Bulog,” jelasnya.
Dia menyebut, sistem penggilingan modern ini sudah tuntas dibangun dan akan segera beroperasi pada Oktober 2022 ini.
“Nantinya para petani, gapoktan, pelaku usaha maupun penyedia barang jasa bisa bekerjasama dengan Bulog MRMP ini dalam mengolah gabah hasil panen,” ucapnya.
Pihaknya berharap, Bulog MRMP bisa memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat Subang khususnya para petani dan pelaku usaha.
“Kita berharap dengan hadirnya Bulog MRMP atau Bulog dengan sistem penggilingan padi modern, bisa membawa manfaat yang dirasakan oleh para petani yang ada di Kabupaten Subang. Selain mengolah gabah, mereka juga bisa sekaligus menjualnya di lokasi tersebut dengan harga sesuai pasar. Petani yang akan menggiling gabah di Bulog MRMP minimal kapasitas 10 ton dengan kadar air gabah di angka 30%. Dengan menggunakan sistem ini, gabah yang baru dipanen bisa langsung jadi beras, tanpa harus susah menjemurnya,” pungkas H Soleman. (Abh)