Sukabumi, Demokratis
Kasus gizi buruk di Kabupaten Sukabumi terus bermunculan satu per satu. Sebelumnya balita berumur dua tahun teridentifikasi di Kecamatan Sukalarang sehingga kondisi sampai mengalami mati otak (brain dead). Tak lama kemudian kembali diketahui seorang bocah di Kecamatan Gunungguruh yang sedang dievakuasi karena mengalami kondisi gizi buruk bernama Much Billal Tajudin Sopian (11), pelajar kelas III SDN Kutamaneuh, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Terkait masalah ini, pihak sekolahnya pun akhirnya angkat bicara terkait kondisinya saat berada di sekolah. Perwakilan Kepala Sekolah SDN Kutamaneuh, Gunungguruh sekaligus pembina siswa, Titin Sumarni menjelaskan, sejak kelas I anak bernama Billal memang sering tidak masuk sekolah. Pihak sekolah, terutama wali kelas, bahkan beberapa kali mendatangi rumah keluarganya untuk menanyakan alasan ketidakhadirannya.
“Dari kelas I dia sudah sering tidak aktif. Kami sudah menanyakan kepada keluarganya, bahkan menyarankan agar tetap masuk sekolah. Kadang ia sempat masuk, tapi lama-lama tidak hadir lagi,” jelas Titin, saat dikonfirmasi media, Kamis (4/9/2025) pagi.
Menurutnya, saat duduk di kelas III, Billal hanya bersekolah selama dua minggu sebelum kembali berhenti hadir. Hal itu membuatnya otomatis tidak naik ke kelas IV, namun Billal kembali terdaftar di kelas III.
“Kondisi kesehatannya sebelumnya terlihat baik, bahkan menurut keterangan teman-temannya, dia masih terlihat bermain. Karena itu kami cukup kaget ketika mendengar kabar dia dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Titin menegaskan, meski jarang masuk sekolah, pihaknya tetap memberikan perhatian kepada Billal. Komunikasi dengan keluarga dilakukan secara berkala, termasuk mengutus dewan kelas dan ibu komite yang rumahnya berdekatan untuk memantau kondisinya.
“Bagi kami, Billal tetap siswa yang terdaftar di sekolah ini, jadi perhatian tetap kami berikan. Kata orang tuanya tidak ada tanda-tanda dia mengalami perundungan di sekolah. Semuanya baik-baik saja, hanya saja kebiasaan tidak masuk sekolah sudah berlangsung sejak lama,” terangnya.
Pihak sekolah bersama kepala sekolah, dewan kelas, dan komite pun menjenguk Billal pada Rabu (3/9/2025) di rumah sakit setelah kabar gizi buruknya ramai diberitakan.
“Kami berharap Billal bisa segera pulih dan kembali melanjutkan sekolah seperti anak-anak lainnya,” tutupnya. (Iwan)