Pilihan Raya Sabah punya arti penting bagi Pemerintahan Malaysia di bawah pimpinan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin. Harus sukses dan jauh dari kekacauan. Partai yang akan bertanding diharapkan bersikap fair play dan berkhidmat penuh pada negeri.
Pelaksanaan Pilihan Raya wilayah negara bagian Sabah di kawasan Timur Malaysia kali ini, setidaknya dapat dilihat dari tiga hal, yaitu: (1) kestabilan politik, (2) problema ekonomi dan (3) keamanan perbatasan. Tiga hal di atas punya implikasi terhadap Kuala Lumpur dalam memberi solusi terbaik.
Seperti kita ketahui dalam masa dekat ini yakni September 2020 (Sinar Daily, 23/8/20) akan dilaksanakan event penting yaitu pesta demokrasi atau Pilihan Raya yang dilangsungkan di negara bagian Sabah Malaysia Timur. Pilihan Raya Daerah untuk memilih anggota legislatif daerah atau Dewan Undangan Negeri (DUN). Kegiatan tersebut melibatkan semua partai.
Antara lain dari UMNO, Partai Melayu Bersatu, Partai Warisan dan partai lain. Kompetisi dari Piihan Raya ini memperebutkan 73 kursi perlemen. Akan ditetapkan untuk masa periode empat tahun kompetisi tersebut berimplikasi pada hal berikut:
Pertama, adalah implikasi politik. Kuala Lumpur harus menjaga stabilitas keberadaan Kerajaan mengingat bisa saja momentum Pilihan Raya Sabah digunakan untuk mempersoalkan PM Muhyiddin Yassin dalam kedudukan koalisi Mufakat Nasional (MN). Karena koalisi MN merupakan gabungan UMNO, PAS dan Partai Melayu Bersatu dengan mayoritas tipis yaitu MN 113 kursi berbanding 109 kursi oposisi. Artinya PM Muhyiddin Yassin (masih) rawan di lembaga perlemen Malaysia.
Kedua, adalah problema ekonomi. Krisis Covid-19 telah menggoyangkan fundamental ekonomi semua negara yang berdampak pada pengangguran, kesehatan dan keuangan.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Malaysia kini ada indikator pada angka positif 0,7 persen. Dibandingkan sebelumnya sempat menguncup minus yaitu pada 0,17 persen kuartal I tahun 2020. Artinya belum pulih seperti sebelum krisis Corona dimana pertumbuhan awal ada pada angka 4,5 persen.
Ketiga, implikasi persoalan Pilihan Raya Sabah adalah masalah keamanan. Hiruk pikuk event Pilihan Raya dapat dimasuki kelompok penggangu keamanan, terutama kaitan perbatasan Filipina dengan teror bersenjata yang selama ini sering terjadi. Ini perlu mendapat perhatian Kuala Lumpur.
Tiga implikasi akibat Pilihan Raya Sabah menjadi tanggung jawab Kuala Lumpur. Yaitu pada politik, perlu kepastian Pilihan Raya berlangsung parisipatif dan damai. Implikasi ekonomi diupayakan tidak terganggu. Yang berikutnya soal keamanan kawasan perlu dijaga agar anasir pengganggu dari kelompok teroris tidak menumpang masuk dalam agenda Pilihan Raya Sabah kali ini.
Secara umum Pilihan Raya akan terfokus pada partai warisan lokal Sabah, UMNO, Partai PAS dan Melayu Bersatu serta partai kecil lainnya. Partai Warisan dan UMNO dua partai ini nampaknya dominan.
Dari perspektif Indonesia Pilihan Raya Sabah dapat dilihat penting dari sudut keamanan kawasan. Persoalan Filipina Selatan Laut China Selatan. Ini persoalan strategis dan berbahaya, sebuah evil war scenario (peperangan dengan skenario pengacau) yang membawa malapetaka.
Pada akhirnya kita berharap Pilihan Raya Sabah akan sukses. Partai manapun yang menang harus diterima dengan baik. Bukankah tujuan dari perjuangan partai untuk berkhidmat menjulangkan kesejahteraan dan kejayaan rakyat Sabah? Semoga!
Jakarta, 25 Agustus 2020
*) Masud HMN adalah Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu (PKPM) Jakarta. e-mail masud,riau@gmail.com