Subang, Demokratis
Penjabat (Pj.) Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd., menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual melalui Zoom Meeting. Acara ini juga mencakup pembahasan percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Dalam rapat tersebut, Mendagri Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada daerah-daerah yang berhasil menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Namun, ia juga mengingatkan beberapa wilayah yang mengalami lonjakan harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Khusus untuk daerah seperti Sumatera Barat (Pulau Mentawai) dan Riau (Kepulauan Meranti), yang mencatat kenaikan harga lebih dari 5%, harus segera diidentifikasi apakah permasalahan berasal dari suplai atau permintaan,” tegas Tito.
Beberapa komoditas yang disoroti Tito sebagai prioritas pengendalian inflasi, antara lain:
- Bawang merah, bawang putih, cabai merah: Komoditas penting yang perlu pengawalan karena tingginya konsumsi masyarakat.
- Minyak goreng dan telur ayam ras: Merupakan kebutuhan utama, terutama saat perayaan seperti Natal dan Tahun Baru.
- Beras: Meski stok beras nasional terkendali, pengawasan distribusi tetap diperlukan.
Tito menginstruksikan agar setiap kepala daerah memastikan ketersediaan stok pangan, menjaga stabilitas harga, dan berkoordinasi dengan distributor serta produsen guna menghindari kendala distribusi.
Menindaklanjuti arahan Mendagri, Dr. Imran mengapresiasi kinerja perangkat daerah (PD) Subang yang dinilai telah memberikan hasil signifikan dalam mendukung pemerintah daerah.
“Saya sampaikan terima kasih atas kerja keras pimpinan PD. Hasil kerja tim terlihat nyata,” ujarnya.
Dr. Imran juga menginformasikan bahwa ia telah menerima SK Perpanjangan sebagai Pj. Bupati Subang. SK tersebut, yang seharusnya diberikan pada 19 Desember, telah diterbitkan lebih awal pada 9 Desember dan diserahkan oleh Gubernur Jawa Barat pada 14 Desember.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya pembaruan data terkait lahan pertanian, termasuk lahan yang dapat ditanami, lahan idle, serta kondisi irigasi.
“Permintaan dari Menko Pangan adalah memperbaiki data lahan pertanian. Kita harus pastikan laporan kita akurat: dari 84 ribu hektar yang dilaporkan, mana yang benar-benar bisa ditanami, mana yang belum ada irigasi, dan mana yang irigasinya bermasalah,” jelasnya.
Dr. Imran juga menyampaikan hasil kunjungannya ke beberapa wilayah Subang seperti Compreng dan Pusakanagara. Ia menemukan bahwa beberapa proyek irigasi tidak tersambung dengan baik. “Saya sudah melihat langsung di lapangan. Hal ini perlu perhatian khusus untuk memastikan keberlanjutan irigasi yang memadai,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dr. Imran menekankan pentingnya sinergi antara Kelompok Tani, Koperasi Unit Desa (KUD), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai kunci mendukung swasembada pangan di Kabupaten Subang.
“Kelompok tani bukan sekadar poktan (kelompok tani biasa), tetapi harus memiliki peran strategis, sama seperti KUD. Selain itu, BUMDes juga harus mengambil peran aktif di sektor pertanian, karena ini adalah potensi besar kita,” ungkapnya.
Dr. Imran menyoroti bahwa BUMDes di tingkat desa dapat bergerak lebih aktif dalam sektor pertanian, misalnya melalui pengelolaan hasil panen, distribusi pupuk, atau pemasaran produk pertanian. Menurutnya, jika BUMDes, KUD, dan kelompok tani dapat bersinergi, maka swasembada pangan bukanlah hal yang sulit dicapai.
“Berkali-kali saya sampaikan, jika BUMDes kita fokus pada sektor pertanian dan bersinergi dengan KUD serta kelompok tani, maka persoalan swasembada pangan ini sebenarnya tidak sulit,” tambahnya.
Selanjutnya, Dr. Imran memberikan arahan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk segera mempercepat penyelesaian berbagai permasalahan yang menjadi tanggung jawab mereka, terutama terkait realisasi anggaran dan tindak lanjut hasil pemeriksaan (TLHP). Ia juga menyoroti bahwa penanganan TLHP di Subang masih perlu ditingkatkan, Pj. Bupati meminta agar permasalahan yang sudah berlarut-larut segera diselesaikan.
Dalam arahannya, Dr. Imran juga menyoroti pentingnya mendukung potensi daerah yang menjadi identitas Kabupaten Subang, yakni Nanas. Ia menyampaikan bahwa sejauh ini, belum terlihat adanya langkah nyata untuk memanfaatkan dan mengembangkan branding Subang sebagai penghasil nanas. Menurutnya, branding yang telah disematkan kepada Subang harus didukung dengan program konkret yang memberikan nilai tambah, baik dari segi ekonomi maupun citra daerah.
“Kalau kita sedang branding seperti itu, harus ada upaya yang mendukung. Perlu adanya revitalisasi, seperti perbaikan bibit nanas atau pengembangan produk turunannya. Padahal, nanas ini adalah potensi besar, bukan hanya untuk kebutuhan pertanian, tetapi juga sebagai daya tarik wisata,” jelasnya.
Pj. Bupati juga menekankan bahwa pengembangan produk berbasis nanas dapat mendukung sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) Subang. Potensi ini dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk menghasilkan produk olahan nanas, tetapi juga untuk meningkatkan dampak ekonomi secara langsung bagi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Imran memberikan penekanan khusus terkait pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Subang. Ia mengingatkan bahwa proses pengadaan harus dilakukan secara transparan dan akuntabel.
“Kalaupun ada pengadaan yang tidak melalui E-Purchasing, itu harus dilakukan secara transparan. Tidak boleh sembunyi-sembunyi,” tegasnya.
Dr. Imran juga menyoroti pentingnya penataan dan pendataan aset daerah. Ia menyampaikan bahwa masih ada sejumlah aset yang belum terdata dengan baik, sehingga diperlukan langkah segera untuk memperbaikinya. Selain itu, ia mengingatkan seluruh pimpinan perangkat daerah (PD) dan camat untuk memastikan pelaksanaan kegiatan di lapangan berjalan dengan baik.
Mengakhiri arahannya, Dr. Imran juga mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas perangkat dinas terkait peluncuran ‘Subang Calendar Event 2025’ yang telah dilakukan sebelumnya. Ia meminta seluruh perangkat dinas untuk bekerja sama demi memastikan keberhasilan pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan.
Dr. Imran menekankan bahwa event-event ini tidak hanya sebagai sarana promosi daerah, tetapi juga memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi masyarakat Subang. Dengan keterlibatan banyak pihak, diharapkan setiap kegiatan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal. (Abdulah)