Bandung, Demokratis
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) SMK 2020 dilansir lanjutan dari program 2019 lalu, yakni merupakan salah satu program pendukung pada upaya meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM), antara lain dengan menjaring siswa usia sekolah di daerah-daerah tertentu yang dianggap tidak dapat terjangkau oleh SMK Reguler. Dengan program ini diyakini APK/APM Jawa Barat akan meningkat. Pada tahun 2020 ini diperkirakan PJJ SMK mendapat kucuran dana Rp 7.000.000.000 dari APBD Jawa Barat.
Untuk lebih memahami mencakup apa saja kegiatan yang dilakukan pada PJJ SMK 2020 ini, Demokratis mencoba melakukan konfirmasi tertulis melalui surat yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, tertanggal 28 Juli 2020.
Adapun yang mejadi pertanyaan tertulis tersebut yakni, berapa besar dana yang akan digunakan untuk kegiatan ini, sekolah mana saja yang menjadi penyelenggara PPJ SMK, berapa jumlah TKB, tempat praktek siswa, siapa saja yang menjadi pamong dan latar belakang mereka, berapa honor dan bagaimana sistem pembayarannya?
Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Demokratis tersebut hanya merupakan pertanyaan yang sifatnya umum dari kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2020. Dari jawabannya akan diekspos di Demokratis, sehingga masyarakat dapat mengetahui pula segala kegiatan dari kegiatan yang menggunakan anggaran pemerintah tersebut.
Namun sampai berita ini diturunkan, Demokratis belum menerima jawaban dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Ketika Demokratis berusaha menemui Dadang Sumarna yang menjadi PPTK kegiatan ini dan juga menemui Deden Saeful Hidayat yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) PSMK Disdik Jawa Barat, Jumat (14/8/2020), kedua-duanya sedang tidak berada di tempat. (IS)