Bandung, Demokratis
Plh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Deden Saiful Hidayat sudah harusnya menegur bawahannya Kepala Bidang PSMA Awan Suparwana karena dianggap lalai dalam melaksanakan tugasnya selaku Kabid PSMA. Awan telah membiarkan surat konfirmasi tertulis dari media yang mencari informasi terkait program dan kegiatan yang dilaksanakan Bidang PSMA. Akibatnya, program dan kegiatan di PSMA tidak tersosialisasikan dan tidak terpublikasikan kepada publik karena surat konfirmasi tertulis semuanya numpuk di meja kerja Awan Suparwana.
Menumpuknya surat konfirmasi di meja kerja Awan Suparwana seperti yang dikatakan Ari melalui security yang bertugas di Bidang PSMA kepada wartawan Demokratis. “Semua surat yang masuk langsung disimpan di meja pak kabid,” kata security kepada Demokratis. Bahkan Demokratis sudah beberapa kali mendatangi ruang kerja Awan Suparwana, namun yang bersangkutan selalu tidak ada di tempat. Sangat sulit sekali untuk konfirmasi kepada Awan Suparwana sebagai Kabid PSMA.
Begitu juga dengan PPK Edi Kurnia, ketika dihubungi melalui ponselnya selalu memberikan jawaban yang tidak jelas bahkan mengatakan posisinya selalu dijawab di luar Bandung. Supaya tidak dihubungi oleh wartawan lagi, dia mengarahkan wartawan menemui Kiki salah seorang staf di bidang PSMA.
Adapun surat konfirmasi yang sudah diajukan Demokratis yakni menanyakan kegiatan Penyelenggaraan Proses Belajar Bagi Peserta Didik tahun 2024 dengan anggaran sebesar Rp5.233.070.000.
Pertanyaan lain yakni Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas, Perjalanan Dinas Biasa Rp1.390.900.000, Kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Serta Laporan Program DAK Fisik SMA yang dibiayai dari APBDP Oktober 2024 dengan pagu sebesar Rp366.612.000, Pengadaan Sofa Bagi SMA Dibiayai dari APBDP November 2024 dengan pagu sebesar Rp.70.819.013.
Dipertanyakan juga proyek DAK Fisik SMA tahun 2024 dengan anggaran dari APBN sebesar Rp144.345.949.000, Penyediaaan Alat Praktek dan Praga tahun 2024 dengan pagu sebesar Rp27.500.000.000, Pembangunan Sarana dan Prasarana dan Utilitas Sekolah tahun 2024 sebesar Rp39.137.000.000.
Semua kegiatan yang dikonfirmasi tersebut seluruhnya menggunakan uang rakyat, Demokratis sebagai media hanya mengekspos dan menyampaikan kepada publik, agar publik tahu penggunaan uang rakyat tersebut. (IS/Tim)
